Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Presiden Jancuker dan Sumpah Hashtag Lebih Baik

Diperbarui: 28 Oktober 2020   16:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Tribunnews.com

Setiap zaman memang akan selalu bertranformasi menentukan apa-apa yang bisa dilakukan melawan suatu ketidakadilan yang diakibatkan dari pada adanya kebijakan otoritas.

Istilahnya bahwa; pemuda adalah pendobrak, pembaharu, bahkan agen dari pada adanya perubahan dunia.

Untuk itu dijaman yang bukan lagi ada suatu bangsa menguasai kehendak politik bangsa lain seperti tertuang dalam narasi kolonialisme

Apakah sumpah dari pada pemuda kini harus berubah mengikuti jaman yang sudah tidak kolonialis? Dimana 75 tahun yang lalu Negara kita tercinta indonesia sudah merdeka?

Sebagai ungkapan nasionalisme, pemuda pada saat itu sampai tertuang dalam butir-butir sumpah pemuda bagi Negara. Memang tidak lepas dari adanya sebuah ungkapan dan hasrat besar pada perubahan bangsa dan negara.

"Tidak lain perubahan itu adalah sebagai bangsa yang merdeka lepas dari belenggu kolonialisme".

Maka dari itu dengan butir-butir sumpah pemuda 1928, mungkinkah saat ini ada relevansinya dengan konteks jaman bila terus dijargonkan pada perjuangan pemuda?

Seperti kita tahu adapaun butir sumpah pemuda yang tertuang dalam perjuangan pemuda dalam bercita-cita memerdekakan bangsa dan Negara pada 28 Oktober 1928.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline