Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Juche, Krisis Korut, dan Maaf Kim Jong Un

Diperbarui: 19 Oktober 2020   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi:02varvara.files.wordpress.com

Seorang pemimpin Negara adakalanya memang tidak hanya mampu dipercaya oleh rakyat. Tetapi juga dapat bertanggung jawab sepenuhnya apa yang sedang di alami oleh rakyat.

Korea Utara sebagai negara yang masih mempertahankan tradisi negara komunis memang menjadi salah satu negara yang konsisten berhaluan ideologi komunis saat negara lain seperti Rusia dan China sudah melebur dengan sistem kapitalis.

Mengusung ideologi Juche sebagai semboyan ideologi negara selayaknya Pancasila di Indonesia. Korea Utara seperti semboyan "Juche" ingin berdikari dan menegakan sosialisme di negara tersebut.

Untuk itu Juche berdalil bawasannya: "manusia menguasai takdirnya dan rakyat Korea Utara adalah "penguasa revolusi dan pembangunan" dan bila rakyat menjadi kuat dan mandiri, bangsa akan memperoleh sosialisme yang lebih nyata.

Maka konflik pelik dengan Korea Selatan dan program nuklir negara Korea Utara tersebut membuat dunia cenderung memusuhi sampai berujung embargo oleh negara barat, dimana Korea Utara di isolasi dari aktivitas ekonomi dunia.

Dengan pemerintahan yang kuat serta rakyat yang setia mengabdi pada dinasti kim, pencetus revolusi Korea Utara dan percaya ideologi sosialisme, membuat negara tersebut tidaklah goyah meski dunia cenderung memusuhi dan mengisolasi Korea Utara.

Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara yang saat ini, dimana negara tersebut sedang mengalami tiga krisis yang sangat berat: sangsi internasional, pandemic covid-19, dan bencana alam.

Pada Sabtu 10/10 pada acara peringatan Partai Buruh Korea Utara, Kim Jong Un meminta maaf bahwa dia tidak bisa memperbaiki kehidupan rakyat secara signifikan, meskipun ia di dukung penuh oleh rakyat. Dalam pidato tersebut Kim Jong Un menangis mengakui kepada rakyatnya karena gagal.

" Rakyat kita memberi kepercayaan yang setinggi langit dan sedalam samudra kepada saya, tetapi saya gagal menjalankanya dengan memuaskan. Saya sungguh meminta maaf"

"Meskipun saya dipercaya dengan tanggung jawab penting untuk memimpin Negara ini, menjunjung tinggi perjuangan sang kamerad agung Kim Il Sung dan Kim Jong Il berkat kepercayaan dari semua orang, usaha dan ketulusan saya belum cukup untuk menghapuskan kesulitan hidup rakyat kita"

-Pemimpin Korea Utara-

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline