Pasca Giring Ganesa ex Vokalis Grup Band Nidji Plt. Ketua Umum PSI mengumumkan akan nyapres 2024, secara pasti nama PSI atau Partai solidaritas Indonesia juga terangkat citra partainya.
Sebagai partai berhaluan tengah, PSI didirikan tahun 2014 lalu, PSI diketuai oleh mantan presenter berita Grace Natalie. Partai ini cenderung mengambil target partisipan kalangan anak muda, perempuan, dan lintas agama.
Memang pasca Giring Ganesha deklarasi nyapres 2024, tidak sedikit juga yang mencemooh, bahakan ada juga dukungan untuk Giring Nidji serta PSI.
Namun cemooh yang dilakukan oleh banyak netizen rata-rata mengatakan bahwa partai PSI adalah gurem tidak akan mungkin mampu membawa kadernya menjadi Capres 2024, di pemilu 2019 saja PSI tidak lolos ambang batas partai politik masuk parlemen.
Mungkinkah benar dengan tidak lolosnya PSI diambang batas parlemen, PSI adalah salah satu partai Gurem yang ada di Indonesia?
Partai gurem sendiri adalah istilah yang digunakan di dunia perpolitikan Indonesia untuk menyebut partai-partai dengan perolehan suara kecil dalam pemilihan umum legislatif.
Istilah Partai gurem sudah muncul dari masa Soekarno ketika banyak partai-partai yang memperoleh kurang dari dua kursi dalam pemilihan umum tahun 1955, contohnya adalah Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia (P3RI) dan Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS).[2]
Giring Deklarasi Capres dari PSI 2024
Melaui channel YouTube PSI, Senin (24/8/2020) Giring Ganesha secara resmi mengusung dirinya sendiri untuk menjadi calon presiden di pilpres 2024 dari PSI.
Sebagai warga Negara dan punya kendaraan politik, tentu apa yang disampaikan oleh Giring Ganesa tidak lah salah, dan kemungkinan besar dapat nyapres 2024 karena dirinya adalah Plt. PSI atau Partai Solideritas Indonesia.
Tetapi justru sikap pesimisme sendiri ditujukan oleh publik, dapatkah Giring Ganesha Nyapres 2024 mengingat partainya sendiri saja PSI adalah partai gurem?