Akhir-akhir ini wakil presiden Republic Indonesia Ma'aruf Amin menjadi perbincangan warganet, yang sangat minimalis peranannya sebagai wapres.
Jarang terlihat di televisi atau media apapun membahas ide kerja pemerintah sebagai seorang wakil presiden.
Ditambah saat ini pemerintah sibuk dalam menangani virus corona yang tengah merebak sebagai pandemi di Indonesia dari hari ke hari semakin meningkat kasusnya.
Oleh karena itu peranan Ma'aruf Amin sebagai Wapres Jokowi dipertanyakan betul peranannya oleh warganet, yang terkesan tidak ikut sibuk dan wara-wiri muncul di televise dengan ide-idenya menanggapi kebijakan pemerintah.
Maka sebagai respon warganet dijagad media sosial, tidak jarang ditemukan meme-meme foto wapres Ma'aruf Amin yang di rias mirip dengan "Badut" oleh warganet di berbagai media sosial.
Akhir-akir ini saya melihat sepintas gambar foto Wapres Ma'aruf Amin dirias seperti badut di facebook.
Adanya meme tersebut tentu karena tidak terlihatnya peran Ma'aruf Amin dalam pemerintahan Jokowi saat ini yang menjadi catatan bagi kerja seorang presiden oleh warganet.
Mungkin dalam benah warganet mengapa meme foto tentang wapres Ma'aruf Amin yang bersliweran di media social di bentuk seperti seorang badut. Tentu adalah minimalisnya peran kerja Wakil Presiden yang nyaris tidak terlihat perannya.
Sehinga memunculkan isu bahwa Wapres Ma'ruf Amin hanya dijadikan badut oleh pemerintah Jokowi dan tidak diperhitungkan kerja-kerjanya oleh pemerintah. Beda dengan Luhut Pandaitan yang super sibuk menerima tugas dari presiden Jokowi.
Tentu mengapa saya tafsir seperti itu karena banyak komentar warganet mengarah kesana. Kritis pada setiap langkah apa yang ditempuh Wapres Ma'aruf Amin. Perannya seakan hilang ditelan bumi. Tidak ikut sriwut dalam menangani corona dan kerja-kerja lain yang membuat sibuk pemerintahan.
Namun baru-baru ini Wapres Ma'aruf Amin dalam laman Youtube (20/9/20) Wakil Presiden Republik Indonesia membuat sebuah video singkat membahas harapannya tentang K-Pop dan Drama Korea menjadi inspirasi anak muda Indonesia dalam berkreasi.