Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Ormas Dukung PSBB Harus Tetap Santun

Diperbarui: 15 September 2020   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: detik.com

Mendukung suatu kebaikan tidaklah dilarang melainkan sangat dianjurkan, namun dalam mendukung tersebut haruslah dengan penuh kesadaran dan kesantunan dalam melakukan dukungan.

DKI Jakarta hari ini (14/9/20) telah memasuki PSBB (Pembatasan Sosial Sekala Besar) hari pertama. PSBB saat ini dilakukan menyusul meningkatnya kasus positif virus corona di DKI Jakarta yang jumlahnya semakin banyak.

Meskipun sejumlah kalangan Mentri pemerintahan Jokowi seperti Airlangga Hartano menolak PSBB total karena berpengaruh pada Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan dengan adanya PSBB DKI Jakarta.

Orang terkaya di Indonesia Budi Hartono pemilik Djarum Grup juga menolak PSBB total dilakukan di Jakarta, ia menilai PSBB tidak akan efektif dalam mengurangi infeksi virus corona.

Budi Hartono menyurati Presiden Jokowi menyampaikan ketidak setujuannya dengan melampirkan diagram infeksi yang tetap meningkat saat PSBB. Menurutnya Negara yang berhasil menurunkan infeksi justru melalui measure circuit breaker.

"Circuit breaker adalah istilah Singapura membatasi pergerakan warganya. Seluruh kantor ditutup warga tetap dirumah. Hanya bisnis esensial yang boleh dibuka"

Tetapi langkah Anies Baswedan sebagai Gubernur Jakarta dengan pertimbangan pemerintah daerah tetap melakukan PSBB. Alasannya adalah demi kebaikan dan kesehatan bersama warga DKI Jakarta  bukan PSBB total melainkan PSBB ketat.

Ada 8 aturan PSBB ketat di DKI Jakarta: Kapasitas Kantor 25%, 11 sektor boleh 50, Ojol boleh angkut penumpang, selain keluarga, kendaraan pribadi maksimal 2 orang sebris, tidak boleh berkerumun lebih dari lima orang, instansi  pendidikan dan sarana olahraga ditutup, restoran dan tempat ibadah dibuka dengan catatan, mobilitas warga dikurangi, pemberian bansos tetap berjalan.

Mensukseskan dan mendukung PSBB ketat DKI Jakarta tersebut selain dari pada personil TNI dan Polri, juga melibatkan unsur ormas atau organisasi masyarakat dalam menertibkan warga pada saat masa PSBB ketat.

Nantinya ormas akan dilibatkan mendisiplinkan penerapan protocol kesehatan masyarakat. Sejumlah ormas tersebut juga membantu Pemprov DKI Jakarta dalam upaya penanganan wabah covid-19 di ibu kota Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline