Tidak ada hujan dan angin kencang tiba-tiba saya dikagetkan dengan kabar bahwa Didi Kempot master campur sari hari ini, Selasa (05/05/20), telah pergi untuk selama-lamanya meninggalkan kita semua.
Tentu secara pribadi saya turut berbela sungkawa sebesar-besarnya untuk beliau Didi Kempot. Semoga amal dan ibadahnya, serta karya-karyanya akan terkenang sepanjang masa khususnya untuk pecinta campur sari.
Mungkin dari banyak orang yang menyukai karya-karyanya, saya termasuk dalam orang yang beruntung tersebut.
Sebelum Didi Kempot pergi untuk selama-lamanya, saya sudah menyaksikan konsernya secara langsung di Cilacap september lalu tahun 2019 dalam acara festival jamu di lapangan ex Batalion Cilacap.
Memang dalam acara tersebut, di samping saya juga sebagai penggemar karya-karya Didi Kempot. Kebetulan juga ada acara kantor yang menjadi sponsor dalam festival jamu tersebut, di mana Konser Didi Kempot menjadi penampilan utama dalam acara festival jamu di lapangan ex Batalion Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (28/9/19) malam.
Diacara tersebut kantor saya selaku pegawai perusahaan terkemuka internet service provider suport infrastruktur WI-FI untuk para sobat ambyar, supaya dalam berelancar di dunia maya tetap lancar.
Untuk itu hampir semua teman-teman se-kantor saya juga ikut nonton bareng konser Didi Kempot tersebut, yang pada saat itu karyanya sedang viral-viralnya dan sangat dicintai para sobat ambyar.
Saat itu kami benar-benar disuguhkan konser yang meriah, ramai sekali penonton dan kami semua ikut berjodeg seraya perasaan kami ambyar mengikuti lirik serta music yang luar biasa dari karya-karya Didi Kempot.
Insiprasi berkarya dari lord Didi Kempot
"Pada masanya jika karya itu relevan dengan konteks jaman, pasti akan digandrungi oleh orang-orang pada masanya. Dan generasi milenial merupakan pengandrung berat karya-karya Didi Kempot termasuk saya".
Jangan takut berkarya itulah inspirasi yang saya dapatkan dari master campur sari Didi Kempot. Sebagai orang Jawa, saya mengenal Didi Kempot sejak saya kecil.