Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Bagi Seorang Kreatif, PHK Awal dari Segalanya

Diperbarui: 24 April 2020   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi PHK [Foto via linovhr.com]

"Maka teruslah bersemangat dan produktif. Berharga atau tidak berharga upaya kita, setidaknya kita mampu tetap semangat menjalani hidup sebagai manusia apapun kondisinya. Percayalah sesudah gelap masih ada terang yang menanti di sana. Tetap berkarya dan bersemangatlah, krisis ekonomi bukanlah akhir dari segalanya, namun awal dari segala-galanya". 

Saya memang masih ingin terus mengabadikan kata-kata dari quote di atas. Tentu kata tersebut terlahir dari benak saya sendiri setelah teman saya dari cabang Semarang sana mengabarkan bahwa dari 500-an orang karyawan di perusahaan tempat saya bekerja akan di PHK (pemberhentian kerja) akhir bulan April ini. 

Teman saya melihat ada nama saya dari 500-an nama itu, katanya dari Branch Cilacap, Jawa Tengah satu orang yakni saya sendiri. Kebetulan juga sudah terkonfirmasi dengan atas saya, memang benar saya kena PHK.

Bukan tidak mau memberi tahu di mana saya bekerja, tetapi sudah cukuplah bahwa saya bekerja diperusahaan Telekomunikasi ini. Perusahaan yang seharusnya sehat tetapi tetap harus mem-PHK karyawannya. 

Saya tidak menyalahkan perusahaan. Saya juga tidak menyalahkan pandemic Covid-19 ini. Setiap kejadian selalu punya garis takdirnya masing-masing. 

Meskipun saya akan gembor-gembor pada setiap orang, atau menulisnya hingga sekarat, tetap tidak akan mengubah apa-apa. Ini murni karena krisis ekonomi. Perusahaan khawatir bangkrut ketika tidak ada efisiensi di masa pandemi ini.

Tetapi yang saya dapat ambil pelajaran dari PHK bahwa "saya punya cukup banyak waktu luang untuk menulis dan menuangkan kreativitas". Lalu berkreasi dengan kata-kata yang dapat saya buat sebagai syair, misalnya sebait puisi, atau buku-buku filsofis, yang sebelumnya sudah saya garap beratus-ratus halaman.

Pertama sekali saya dengar kata PHK, saya memang tidak risau. Tidak pula langsung collapse pikiran ini bingung mau apa ke depannya. Meskipun kadang khawatir juga tidak punya uang nantinya. 

Umumlah sebagai manusia. Untung sebagai pekerja saya rajin menabung. Tentu tujuannya untuk nanti pada saat masa-masa keadaan kritis seperti saat ini. Menabung bagi saya sebagai pekerja rasanya wajib untuk ketahanan ekonomi di masa depan.

Ditambah pula saya bekerja tidak pernah betah pada satu perusahaan. Saya sering pindah-pindah perusahaan. Tidak lain saya mencari pengalaman, teman baru, dan suasana baru. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline