Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

"Ndaru" Mitologi Jawa sebagai Pertanda Pemimpin yang Terpilih

Diperbarui: 28 Juni 2021   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ndaru" Mitologi Jawa sebagai Pertanda Pemimpin yang Terpilih | Sumber: Kompas.com

Saya ingat cerita orang-orang dulu bahwa; untuk melihat siapa yang akan menjadi lurah biasanya terlihat nanti ada "ndaru" jatuh ke rumahnya. Maka tidak heran ketika Pemilihan Kepala Desa tiba, orang-orang penasaran terhadap ndarunya itu, akan jatuh dimana, itulah yang biasanya akan memberi tanda siapa yang akan terpilih.

Tidak bisa semua orang dapat melihat ndaru. Begitu pula dengan saya, belum pernah melihatnya. Aslinya saya juga agak kurang percaya karena belum membuktikan sendiri. Tetapi ok-lah jika itu memang hal berbau gaib, hanya orang-orang yang punya kelebihan supranatural yang bisa dan dapat membuktikannya dengan mata batinnya.

Ndaru yang sering di katakan oleh warga desa sendiri, menurut penjabaran saya seperti wahyu. Tentu karena pendekatan bahasa yang agak menjurus kesana sebagai "wahyu=ndaru". 

Dimana kita tahu, wahyu merupakan petunjuk atau madat dari alam semesta yang bersifat gaib. Begitu pula ndaru yang disebut warga desa sebagai petunjuk itu. Saya kira masih ada korelasi penafsirannya antara wahyu dan ndaru.

Baca juga: "Ndaru", Anugerah Allah pada Lailatul Qadar yang Dimitoskan

Karena saya juga tidak tahu pasti kebenaran ini, ndaru sebagai wahyu, bolehlah yang lebih tahu, khususnya orang-orang supranatural menyikapi dan memberi koreksi terhadap pengertian saya. 

Jika salah, mohon untuk diluruskan kembali, sebab kasus "ndharu" ini seakan legendaris jika akan ada kontestasi pilkades di Desa saya, pinggiran Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam ruang obrolan warga desa sendiri katanya (adol jere), ndaru itu cahaya terang yang cepat jatuhnya dari langit. Jadi, ketika ada cahaya jatuh dari langit pada malam towong, atau malam hari yang esoknya akan dilangsungkan pemilu, itulah namanya ndharu. Jatuhnya ke rumah calon kades mana cahaya itu? Ia lah kemungkinan besar menjadi pemenangnya dalam pilkades yang berlangsung di Desa saya.

Setidaknya itulah tradisi dari dalam masyarakat Desa itu sendiri dalam memprediksi siapa yang akan menjadi lurah di waktu berikutnya. Memang ini terlihat kaku dan sangat irasional. Tetapi inilah kearifan lokal itu, dengan mitologi-mitologi warisan dari leluhur di Desa. 

Saya kira tidak untuk dipercaya, jika mau percaya ya silahkan. Tidak percaya juga, "lah wong engga rasional ya bener", ngapain di percaya. Tetapi apa salahnya dibahas sebagai wadah dari pengetahuan, analisa dari sudut pandang mistik.

Membaca Pilpres dan Presiden

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline