Di samping libur hari Rabu karena pemilu 2019, ditambah hari Jumat tanggal merah. Menjadi sebab melonjaknya penumpang di terminal Bulu Pitu Purwokerto. Hari ini adalah puncak arus balik dari libur lumayan panjang bertepatan Paskah dan Pemilu.
Saya sendiri sebagai buruh urban menyayangkan jika harus melewatkan libur panjang jika tidak untuk pulang kampung. Penuhnya ruang Terminal Purwokerto mayoritas di dominasi penumpang antar kota antar provinsi (AKAP). Tujuan mereka kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung.
Ramainya Terminal Purwokerto sendiri tidak lepas dari posisinya sebagai daerah transit untuk kota-kota disekitarnnya seperti Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Kebumen dan Banyumas.
Cerita Bapak Ruslan kebetulan bareng dengan saya naik Bus AKPD Cilacap-Purwokerto "Beliau dari Cilacap menuju ke Terminal Purwokerto dikarenakan sudah penuhnya penumpang Bus tujuan Bandung di terminal Cilacap". Untuk kota tergolong kecil seperti Cilacap memang Bus AKAP jumlahnya masih sedikit. Maka dari itu beliu memutuskan untuk naik dari Terminal Purwokerto.
Karena di Terminal Purwokerto juga sebagai transit, memungkinkan banyaknya jumlah bus AKAP yang berhenti dan mengangkut penumpang disini. Rata-rata bus dari Wonosobo, Semarang, Jogjakarta dan Surabaya jurusan Jakarta dan Bandung transit di Terminal Purwokerto.
Secara pribadi saya menilai terminal Purwokerto sudah banyak berubah semenjak terminal langsung dikelola oleh Pemerintah. Fasilitas umum seperti Toilet kini gratis tidak seperti beberapa tahun lalu yang masih bayar. Juga bagaimana eloknya berbagai ruang publik yang tersedia kini di depan Terminal Purwokerto seperti Taman edukasi ramah anak dan parkir mobil maupun motor yang lumayan luas.
Jalur balik saya ke kota Pekalongan sebetulnya tidak melewati Terminal Purwokerto. Dikarenakan kereta api tujuan Pekalongam penuh, trevel dari Cilacap ke Pekalongan juga penuh. Saya naik trevel dari Purwokerto dan janjian untuk bertemu di Terminal Purwokerto.
Saya berharap bagi mereka pemangku kepentingan dalam binis transportasi maupun pemerintah untuk lebih memperhatikan berbagai armada jika libur panjang. Bukan apa, akan banyak orang perantau yang pulang ke kampung halaman.
Disinilah pentingnya ketersediaan armada bagi masyarakat yang akan pulang kampung. Supaya tidak terjadi lagi kasus seperti pak Ruslan yang jarak tempuhnya yang lumayan jauh dari Cilacap ke Puwokerto, padahal untuk ke Bandung tidak melaui Purwokerto pun bisa jika ada Bus langsung tujuan Cilacap-Bandung .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H