Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Ketetapan Waktu Kehidupan

Diperbarui: 17 Maret 2019   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: wallhere.com

Terkadang banyak orang yang menyesali waktunya. Tidak jarang juga menyesali hidupnya ketika sudah senja usianya. Katanya jodoh, rezeki dan mati sudahlah ada ketentuannya. Apakah kita percaya? Jika iya, sudah tepatkah kepercayaan kita padanya?

Dalam diam saya berpikir apakah jodoh harus diusahakan dengan giat mencari? Rezeki harus terus dijemput tanpa dipikiri? Dan kematian yang setiap saat harus ditakuti? Saya mengira semua benar tetapi manusia hidup bersama ketepatan waktunya.

Ada ketetapan kapan kita dilahirkan, tepatnya kita mendapatkan rezeki dan waktu yang tepat akan datang kematian kita. Terkadang hal yang sangat sepele ini kita lupakan. Karna egoisnya kita, hasrat yang tidak bisa terkontrol dan rayuan-rayuan gombal pikiran akan dunia luar yang mengatur keteratuarannya sendiri.

Sedikit banyak saya menduga bahwa jodoh memang perlu dicari. Tetapi tidak giat dengan cepat-cepat mendapatkan-nya-pun tidak akan ada efek apa-apa.

Justru karna tergesa-gesanya, hanya memaksakan kehendak yang akan menjadi buruk pada kenyataannya. Keadaan sebenarnya memperlihatkan bagaimana banyak yang sebenarnya belum tepat waktunya dan memaksakanya.

Sebagian dari mereka menikah memilih berpisah karna sudah tidak mau bersama lagi. Salah satu dari mereka beralasan sudah tidak berjodoh dengannya.

Apakah keputusan akan semudah itu ketika anak-anak menjadi korban egoisnya kita? Sebagian yang berpacaran juga berpisah dengan meninggalkan bekas luka pada batin masing-masing.

Begitupun dengan rezeki. Terkadang kita tidak mampu menerima apa yang kita dapat sekarang ini. Banyak dari kita berpikir, mencari rezeki itu orentasinya masa depan. Mereka bekerja dengan keras, mencari pendapatan yang besar.

Namun banyak dari mereka tidak bahagia dengan tekanan yang dia terima. Akhirnya rezeki yang sudah didapatkannya untuk membayar rasa ketidakbahagiaannya dengan membeli kesenanganya.

Semua memang ambigu, disisi lain masa depan juga butuh, efektif dalam mengatur rezeki kitapun lebih harus diprioritaskan. Namun ketepatan waktu rezeki kita haruslah disadari.

Tidak harus seberapa besar atau seberapa kecil rezeki yang kita terima. Karna rezeki sejatinya tidak harus dijemput dengan keras melupakan diri, mendapatkan rezeki juga berarti kita harus mengatur untuk menjamin rezeki kita dihari yang akan datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline