Lihat ke Halaman Asli

Toto Priyono

TERVERIFIKASI

Penulis

Aku Menulisnya Untukmu

Diperbarui: 31 Agustus 2018   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Teruntuk semua tahu aku menulisnya untukmu, hanya untukmu pilihan hatiku. Pernah seorang kuyu berkata padaku, hal apa yang telah kau buat untuk menyenangkan hatimu? Kusahut dia dengan sedikit haru, tidak, tidak ada sambil aku usap dahiku.

Sembari merintis aku berkata, kemanakah setelah kata-kata seorang kuyu itu ada? Tetap bergema ditelinga yang mati dalam rasa. Sekian lama, aku pikir derita dan bahagia adalah secuil pilihan dari kata antara iya dan tidak, mengapa aku dan kamu tetap bimbang pada pilihan? Aku ungkap, aku dan kamu hanya mencintai sederai derita.

Seorang dari negri lain pernah berkata, kau lebih baik menyakiti yang lain dari pada kau harus menyakiti dirimu sendiri. Membiarkan rasa sakit itu tumbuh dan memendam kabahagiaan merupakan kebodohan, lalu kemanakah kau selama ini? Lihat, burung lelaki itu berkicau mengundang betinanya, setiap hari bernyanyi dengan senang hati, berharap ia berbahagia bersama betinanya, betina yang memang diciptakan untuknya.

Ketika kau pergi ke gunung-gunung, Juga kelautan atau kebukit-bukit yang penuh dengan bunga. Kau tahu apa yang membuat mereka indah? Mereka bukan diri kita yang selalu mencari-cari suatu keindahan diluar diri kita sendiri. Mereka sudah indah secara alamiah seperti juga diri kita.

Udara yang dingin ini menyadarkanku, derita, bahagia, milik kita sendiri, ada dalam diri kita sendiri. Ketika kita tak mau memilih, kita hanya tak sanggup dihadapakan berbagai pilihan. Sehingga kamu dan aku akan buta pada bahagia yang bisa kita ciptakan sendiri. Tanpa ia, gunung-gunung, tanpa ia lautan biru, tanpa ia juga bukit-bukit penuh bunga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline