Lihat ke Halaman Asli

KOMiK Community

TERVERIFIKASI

Komunitas Pencinta Film

Tetap di Rumah, Nonton "The Music of Silence"

Diperbarui: 22 Mei 2020   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amos Bardi dan The Maestro (sumber: entertainment-focus.com)

Pandemi dikarenakan Covid-19 benar-benar mengubah pola hidup kita. Banyak sektor yang terimbas, salah satunya industri perfilman. Namun, pecinta film sebenarnya tidak perlu merasa cemas.

Pasalnya, mereka tetap bisa mendapatkan hiburan dengan menyaksikan film-film berkualitas di rumah. Salah satu layanan streaming yang memberikan banyak pilihan tontonan adalah Mola TV.

Film yang kami rekomendasikan untuk ditonton pada minggu ini di Mola TV Movies adalah "The Music of Silence". Mengapa film ini kami sarankan untuk ditonton, berikut ulasannya.

Film "The Music of Silence" merupakan biopik dari Andrea Bocelli. Siapakah dia? Hemmm pastinya sebagian besar dari Kalian telah mengenalnya. Ia penyanyi besar asal Tuscany, Italia, dengan genre musik opera.

Nama Andrea Bocelli masuk dalam jajaran penyanyi-penyanyi tenor kelas dunia. Lagu-lagunya hingga sekarang masih banyak diputar dan di-cover. Sebut saja "The Prayer", "Time to Say Goodbye", dan "Canto della Terra", dan masih banyak lagi. 

Dalam film drama musikal ini dikisahkan masa kecil Andrea Bocelli hingga ia memasuki episode-episode penting yang menentukan karier bermusiknya. Ia menggunakan nama alter egonya, Amos Bardi.

Sinopsis Ceritanya
Film diawali dengan Andrea Bocelli yang malam itu sedang bersiap-siap untuk pentas. Ia nampak asyik menulis kisah hidupnya. Ia memilih menggunakan nama Amos Bardi karena ia menyukai nama tersebut dan terdengar indah.

Cerita kemudian bergulir ketika Amos Bardi lahir. Kedua orang tuanya, Edi (Luisa Ranieri) dan Sandro (Jordi Molla) begitu gembira. Namun kegembiraan itu mulai terusik ketika hingga usia lima bulan, bayi Amos masih sering menangis.

Ibunya merasa putranya kesakitan. Ketika ia membawanya ke dokter rupanya ia mengalami congenital glaucoma. Satu matanya masih bisa melihat, tapi daya penglihatannya terbatas. Keduanya disarankan untuk membawa Amos untuk menjalani operasi.

Amos rewel setiap kali dioperasi. Ibunya kewalahan. Ia baru kelihatan anteng apabila mendengarkan musik opera yang diputar di sebelah ruangan. Minat Amos akan musik opera makin terlihat.

Asisten rumah tangganya mengajak Amos ke kamar pamannya, Giovanni (Ennio Fantastichini) jika ia sedang membangkang. Pamannya suka sekali akan musik. Ia punya banyak koleksi piringan hitam. Ia memberitahukan kepada Amos sejumlah nomor opera terkenal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline