Lihat ke Halaman Asli

Lelucon iPad dan Piala Dunia Tawa

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Komedian itu mirip wartawan.
Sama-sama suka kabar buruk.

Tentang wartawan, saya akan mengutip isi blog kawan maya saya, Ira Lathief. Ia telah menghasilkan buku yang menarik.

Antara lain : Tukul Arwana : Kumis Lele Rezeki Arwana (Biografi, 2007),  Kumpulan Rayuan Gombal(2007), Tebak-Tebakan Gokil Abiz Plus Humor Buat Gaul (2008), Kumpulan Rayuan Super Gombal (2009), Tebak-Tebakan & SMS Kocak  (2009) dan <i>Kumpulan Status Facebook Paling Seru (2009).

Ira yang memiliki blog dengan slogan "think globally, laugh locally" telah pula berkenan menulis endorsement yang inspiratif dan insinuatif untuk buku saya, Komedikus Erektus, yang kini dalam perampungan akhir oleh Faried Wijdan dan kawan-kawan di Etera Imania dan menunggu diluncurkan.

Ketika Ira Lathief menulis pengalamannya sebagai relawan di Aceh pasca-tsunami, ia sempat menyentil tentang membeludaknya kabar buruk tentang negeri ini yang mampir di benaknya dan atmosfir tempat dia bekerja. Ira menulis :

"Belakangan kayaknya kita 'dibombardir' rentetan berita buruk dari berbagai media massa. Ditambah lagi ….. orang "berlomba-lomba" mengkritik dan saling menyalahkan. ABCDEF. Aduh Booo…..Cape Deyyyy…Eikee Fusyiing!!! Koq…..seakan-akan bangsa ini gak berenti2 dirundung kemalangan :( TANYA KENAPA???

Berita buruk dan segala macam kritik adalah 'makanan' aku sehari-hari. Di lingkungan dunia pemberitaan yang bergelut dengan rating, tempatku mengais-ngais intan dan berlian, aku udah "kenyang" dikondisikan untuk mencari segala kekurangan dan kelemahan dari sebuah peristiwa atau juga orang lain. Well…bad news is always a good news, what can I say!

I love my job, I love what I'm doing. Tapi, sebenernya lingkungan seperti ini sangat memungkinkan aku untuk menjadi pribadi yang juga "negatif", kalo saja aku gak bisa 'menyiasatinya.' Untungnya, aku masih 'diselamatkan' oleh orang-orang luar biasa, yang selalu 'menyadarkan,' bahwa bertindak dan berbuat sesuatu adalah jauh lebih berarti daripada sekedar mengkritik."

Ira yang beruntung. Beruntung pula mereka yang mau menjalani nasehat Andrew Weil, M.D. Ia ibarat sosok "nabi" dalam kancah pengobatan alternatif dunia, walau sebenarnya ia lulusan fakultas kedokteran Universitas Harvard. Dalam wawancara dengan majalah Housekeeping beberapa waktu lalu, di mana saya lupa mencatat nomor edisinya, tetapi saya fotokopi dari Perpustakaan LIA Jakarta Timur, 14 Januari 1998, ia mengajukan hal yang menarik dan kontroversial.

Sambil merujuk isi buku Weil terbaru yang laris, berjudul <i>8 Weeks to Optimum Health</i>, Bonnie Rubin, si pewawancara, mengutarakan bahwa Andrew Weil menganjurkan agar orang  puasa berita. Yaitu absen dari membaca media cetak, tidak mendengarkan radio dan absen nonton televisi, sebagai cara memperoleh ketenangan yang lebih optimal.

"Tetapi bukankah terlibat secara aktif dengan keadaan yang terjadi di  dunia merupakan nilai plus ?," tanya Bonnie Rubin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline