KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan.
Apa kabar para pembaca yang budiman? Semoga Kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita semua, Aamiin.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menuliskan tentang Pembelajaran Sosial Emosional yang dikoneksikan dengan materi-materi yang sebelumnya sudah saya pelajari selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 7.
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah Pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.
Menerapkan PSE dengan kerangka CASEL (Collaborative for the Advancement of Social and Emotional Learning). Pembelajaran Sosial Emosional dalam kerangka CASEL ini mencakup 5 kompetensi yaitu:
1. Kesadaran Diri: kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.
- Manajemen Diri: kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi
- Kesadaran Sosial: kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda.
- Keterampilan Berelasi: kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok.
Implementasi Kompetensi Sosial dan Emosional dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
- Pengajaran KSE secara eksplisit
Murid secara khusus memiliki kesempatan untuk menumbuhkan, melatih, dan merefleksikan kompetensi sosial dan emosional dengan cara yang sesuai dan selaras dengan perkembangan budaya - Integrasi KSE dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik
Tujuan KSE diintegrasikan ke dalam konten pembelajaran dan strategi pembelajaran pada materi akademik, musik, seni, dan pendidikan jasmani. - Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah
Lingkungan belajar di seluruh sekolah dan kelas mendukung pengembangan kompetensi sosial dan emosional, responsif secara budaya, dan berfokus pada upaya membangun hubungan dan komunitas
Pembelajaran Sosial dan Emosional(PSE) diharapkan dapat mewujudkan Well-Being (kesejahteraan psikologis) siswa. Well-being adalah kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. Kondisi individu yang memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan baik, memiliki tujuan hidup dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
PSE berbasis kesadaran penuh (mindfulness) dapat memberikan perhatian secara berkualitas yang didasarkan keterbukaan pikiran, rasa ingin tahu (tanpa menghakimi) dan kebaikan hati (compassion) yang akan membantu seseorang dalam menghadapi situasi-situasi menantang dan sulit. Kesadaran diri memberikan penghargaan terhadap perbedaan, pemahaman diri dan orang lain, kemampuan menghadapi tantangan dan perspektif yang berbeda-beda dari orang lain (resiliensi)
Salah satu cara untuk mempraktikkan mindfulness dengan teknik STOP ( Stop, Take a deep breath, Observe, dan Proceed )