Perkembangan zaman mencakup banyak hal, termasuk kebutuhan manusia. Kita tahu bahwa secara teori kebutuhan primer manusia mencakup pakaian, makanan dan rumah. Namun, kenyataanya kebutuhan pokok manusia sekarang ini melebihi ketiga hal tersebut. Sebut saja salah satunya handphone. Masalah yang selanjutnya timbul adalah ketidaksanggupan manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perilaku konsumtif manusia yang semakin tinggi, perlu diimbangi dengan peningkatan jumlah penghasilan. Di zaman serba digital ini, investasi saham dapat dilakukan untuk mendapatkan penghasilan.
Sebelum benar-benar terjun ke dunia saham, ada baiknya kita mencari tahu dulu tentang apa sebenarnya saham itu. Tak kenal maka tak sayang. Saya rasa ungkapan itu sangat berlaku bagi mereka barisan orang awam. Apa itu saham? Menurut KBBI, Saham adalah sebuah bukti kepemilikan bagian modal dari suatu perusahaan. Sederhananya, apabila kita memiliki saham sebuah perusahaan berarti kita merupakan bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut. Sedangkan investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan. Maka investasi saham berarti penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan sehingga menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut.
Apakah investasi saham penting? Ya, salah satunya adalah mampu menciptakan penghasilan baru. Kok bisa? Kita mengeluarkan uang tapi kenapa malah bisa menghasilkan? Well, mari kita bahas. Terdapat dua sumber yang diperoleh pemegang saham yaitu deviden dan capital gain. Deviden diperoleh berdasarkan keuntungan yang didapatkan perusahaan. Nah deviden ini pada umumnya akan diberikan kepada pemegang saham pada akhir laporan keuangan yang biasanya terjadi satu tahun sekali, tapi tergantung pada kebijakan perusahaan itu sendiri ya. Nah, kalau capital gain diperoleh pemegang saham berdasarkan pergerakan harga saham, yaitu selisih harga jual dengan harga beli saham. Contoh: Anda membeli 1 lot saham A dengan harga Rp. 1.000.000,- kemudian di tahun berikutnya harga 1 lot saham tersebut sudah berada di harga Rp. 5.000.000. Kemudian Anda menjual 1 lot saham yang dimiliki, maka selisihnya sejumlah Rp.4.000.000,- adalah capital gain yang diperoleh. Menarik bukan? Apabila ditekuni, tentunya ini jelas bisa menjadi sumber penghasilan. Menariknya lagi, investasi ini bisa dimulai hanya dengan modal Rp.100.000,-. Oiya, dalam saham digunakan istilah lot sebagai satuan resminya yang berarti 100 lembar.
Nah selanjutnya di mana kita bisa membeli saham? Kita harus memilih perusahaan sekuritas terlebih dahulu agar bisa melakukan transaksi jual beli saham. Dalam hal ini, perusahaan sekuritas bertindak sebagai perantara antara suatu perusahaan dengan calon pemegang saham. Pilihan perusahaan sekuritas pun beragam. Pada langkah selanjutnya kita akan diminta untuk membuat rekening agar mempermudah proses jual beli. Kemudian kita dapat memilih saham yang akan dibeli dengan tentunya memahami terlebih dahulu perusahaan tersebut. Reputasi yang baik dapat dijadikan acuan sebelum memutuskan untuk membeli saham sebuah perusahaan. Cukup mudah bukan?
Kapan sebaiknya memulai investasi ini? Semakin cepat ingin mendapatkan penghasilan, maka sebaiknya semakin cepat memulainya. Investasi bukalah memperoleh keuntungan maksimal dalam waktu singkat. Jika kita berkaca kepada Bapak Saham Indonesia, Lo Kheng Hong, diperlukan strategi yaitu kesabaran dan konsistensi paling tidak di atas 5 tahun agar membuahkan hasil yang maksimal. Mulailah memikirkan strategi tersebut. Apabila modal sudah dimiliki mari mulai memikirkan untuk menciptakan penghasilan baru dengan investasi saham. Pelajarilah perusahaan sekuritas dan saham yang diinginkan untuk meminimalkan resiko yang ditimbulkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H