Lihat ke Halaman Asli

Komang NataliaAndriani

ILMU KOMUNIKASI

Perlukah Presentasi Diri di Media Sosial

Diperbarui: 21 Januari 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Media sosial adalah salah satu perantara bagi orang pemalu untuk mempresentasikan dirinya di media sosial. Media sosial berkembang sangat pesat di kalangan remaja seperti Instagram, Tiktok, Facebook, Youtube, dan sebagainya yang dapat dikatakan sebagai sarana untuk melakukan hubungan sosial di dunia maya. 

Media sosial saat ini menjadi dunia baru bagi seseorang untuk menunjukkan dirinya kepada orang lain. Banyaknya penggunaan media sosial tersebut membuat presentasi diri di media sosial menjadi hal yang sangat penting bagi seseorang. 

Media sosial memungkinkan seseorang untuk memperlihatkan presentasi diri yang berbeda-beda. Mulai dari menampilkan diri secara utuh sama seperti saat berkomunikasi tatap muka atau presentasi secara palsu atau sama sekali berbeda dari kehidupan sehari-hari.  Presentasi diri kata lain dari Self Presentation merupakan salah satu bagian dari prinsip-prinsip dasar kompetensi manajemen komunikasi. Presentasi diri biasanya dilakukan untuk memulai sebuah hubungan dengan orang lain dengan cara mengungkapkan dirinya, hubungan yang dimasud bisa berupa hubungan pertemanan, rekan kerja, teman diskusi, maupun dalam pencarian pasangan hidup, presentasi diri dilakukan agar seseorang dapat diterima dengan baik di lingkungan masyarakat, seseorang akan melakukan pengelolaan kesan, yakni proses dimana seseorang melakukan seleksi dan mengontrol dirinya sesuai dengan situasi dimana perilaku itu dihadirkan serta menampilkan kepada orang lain suatu image yang diinginkannya. Oleh sebab itu, media sosial dapat membantu seseorang untuk mengungkapkan diri yang diinginkan sebebas-bebasnya dengan tujuan utama agar diterima oleh orang lain di sekitarnya.
 Presentasi Diri menurut De Lamater dan Myers (2007), presentasi diri adalah usaha yang dilakukan seseorang, baik sadar maupun tidak sadar, untuk mengontrol diri sendiri sesuai dengan gambaran yang diinginkan dalam suatu interaksi sosial. Bentuk dari presentasi diri ada yang terjadi secara alami atau natural, namun juga ada beberapa yang dibuat-buat. Presentasi diri yang berhasil membutuhkan usaha untuk mengontrol bagaimana orang lain mendefinisikan situasi interaksi dan mengikutsertakan identitas yang disetuju. Pentingnya presentasi diri di media sosial membuat seseorang akan melakukan apapun untuk menarik perhatian orang lain. Hal itu menyebabkan media sosial dapat memiliki oleh setiap kalangan. Tak perlu dipungkiri bahwa saat ini orang lebih sibuk dengan smartphone nya dibandingkan dengan berkomunikasi di situasi lingkungan sekitarnya. Update status, mengunggah video maupun foto, mencurahkan perasaan, dan interaksi invidu dengan cara mudah. Seperti contoh seseorang artis wanita yang berprofesi penyanyi dangdut yang terobsesi untuk tampil di televisi rela melakukan operasi plastik berkali-kali agar terlihat menarik saat melakukan update foto di akun media sosialnya. Lain halnya, seperti contoh yang amat sering kita temui di sekitar kita, seseorang yang mengunggah foto cantik yang mencerminkan dirinya di media sosial demi mendapatkan pria yang diinginkan. Namun ternyata setelah bertemu secara langsung, sang pria merasa sangat kecewa dan marah karena foto dari wanita itu tidak sesuai dengan foto yang diunggah di media sosial nya. Berdasarkan contoh kasus diatas, seseorang perlu untuk meninjau kembali dampak baik atau buruknya yang terjadi setelah melakukan presentasi diri di media sosial terhadap dirinya. Dampak dari presentasi diri melalui media sosial bisa menjadi positif maupun negatif tergantung dari cara seseorang yang mempresentasikan dirinya. Dampak negatif dari presentasi diri di media sosial antara lain, kurangnya privasi diri, mengurangi kemampuan bersosialisasi di dunia nyata, cybercrime dan pornografi. Sedangkan, dampak positif dari presentasi diri di media sosial antara lain, menambah teman, dapat menjalin hubungan dengan teman yang sudah lama tidak bertemu, memudahkan untuk berbagi informasi dan meningkatkan kesempatan untuk belajar melatih kepercayaan diri.  Berdasarkan pembahasaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa presentasi diri yang dilakukan di media sosial dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari dan dapat mempengaruhi konsep diri yang dimiliki seseorang dalam menggunakan media sosial jika dilakukan dengan berlebihan, contohnya saja dengan melakukan operasi untuk menambah kecantikan agar terlihat lebih cantik di depan media sosial, dengan demikian dapat membentuk seseorang menjadi orang yang tidak percaya pada diri sendiri dan itu juga dapat melatih diri untuk berbohong karena membentuk persepsi netizen dengan wajah yang di operasi. Selain itu orang yang melakukan operasi akan terus berasumsi dengan operasi diakan dikagumi dan dipandang lebih cantik dari orang-orang yang tidak melakukan operasi.
Referensi : Kusumasari, Herdyani dan Savitri Hidayanti, Diana. 2014. Rasa Malu dan Presentasi Diri Remaja di Media Sosial. Jurnal Psikologi Teori & Terapan, Vol. 4, No. 2. Malang.
Link Akses :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.unesa.ac.id/index.php/jptt/article/view/1819&ved=2ahUKEwjD-reH08H1AhWf4nMBHQD3AxMQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw2zh5yKxTUDInBjVNqTdjJf https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44122/1/FARADILA%2520YUNAN%2520MUTIARA-FPSI.pdf&ved=2ahUKEwiC7MiD1MH1AhU3TWwGHeg4D7sQFnoECAMQAQ&usg=AOvVaw3blh9s2Q0b0CXWuJncGsWG




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline