Lihat ke Halaman Asli

I Komang Adhya

Wiraswasta

UMP Naik, Suku Bunga Obligasi Jadi Solusi Investasi Aman

Diperbarui: 4 Desember 2024   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Mohamed Hassana from Piixabay

Presiden RI Prabowo Subianto telah resmi menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% untuk tahun 2025. Kebijakan ini diambil untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama pekerja, di tengah tantangan ekonomi global dan ancaman inflasi. Kenaikan UMP ini disambut dengan harapan bahwa konsumsi domestik dapat terdongkrak, terutama dari kelas menengah yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi.

Namun, dibalik potensi positifnya, kenaikan UMP juga menghadirkan tantangan bagi perusahaan. Tanpa peningkatan produktivitas, beban biaya tenaga kerja yang meningkat bisa memicu pengurangan tenaga kerja, bahkan PHK. Di sisi lain, masyarakat perlu cerdas mengelola keuangan untuk menghadapi potensi kenaikan inflasi. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah investasi pada Obligasi Fixed Rate (FR) yang memberikan imbal hasil tetap berupa suku bunga.

Image by Hartono Subagioa from Pixabay

Dampak Kenaikan UMP Terhadap Ekonomi

Menurut Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, kenaikan UMP sebesar 6,5% ini relatif tinggi dibandingkan formula UU Cipta Kerja yang hanya 3--4%. Dalam konferensi pers di Jakarta, Josua menyebutkan bahwa kenaikan ini dapat memperkuat daya beli masyarakat kelas menengah, mendukung konsumsi domestik, dan menjaga keseimbangan antara kesejahteraan buruh dan keberlanjutan usaha.

Namun, dampaknya terhadap inflasi juga perlu diantisipasi. Inflasi yang saat ini stabil di level 2% diperkirakan akan naik ke kisaran 3% pada 2025, terutama karena kenaikan UMP yang bersamaan dengan kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%. "Stabilitas harga, terutama kebutuhan pokok, harus dijaga agar tidak memberikan tekanan tambahan pada masyarakat," ungkap Josua.

Kenaikan UMP ini juga membuka peluang peningkatan produktivitas pekerja melalui upskilling. Dengan pelatihan kerja yang tepat, perusahaan bisa menjaga keseimbangan antara biaya operasional dan peningkatan pendapatan, sehingga risiko seperti PHK dapat diminimalkan.

Obligasi FR Jadi Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian

Di tengah situasi ini, investasi menjadi langkah penting untuk melindungi aset sekaligus mengimbangi potensi kenaikan biaya hidup. Salah satu instrumen investasi yang patut dipertimbangkan adalah Obligasi FR (Fixed Rate).

Obligasi FR adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Pemerintah dengan imbal hasil berupa suku bunga tetap hingga jatuh tempo. Berbeda dengan instrumen lain seperti deposito, Obligasi FR menawarkan beberapa keunggulan:

1. Keamanan Tinggi

Dijamin langsung oleh Pemerintah sehingga risikonya sangat rendah.

2. Pendapatan Pasif Stabil 

Kupon tetap memberikan penghasilan berkala yang tidak terpengaruh fluktuasi ekonomi.

3. Likuiditas Fleksibel

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline