Dihubungi oleh pihak Komalku Blitar untuk pembimbingan menulis buku, kami (Komalku Raya) tentu bersemangat datang ke acara tersebut, yakni Workshop Literasi Sagu Sabu MTsN Kabupaten Blitar. Acara yang digelar oleh Kelompok Kerja Kepala Madrasah (K3M) pada Sabtu lalu (14/3) di Gedung KPPRI, Kota Blitar, Jawa Timur.
Kegiatan menarik ini juga untuk mendukung upaya dari GERAMM, Gerakan Ayo Membangun Madrasah, di tanah bersemayamnya Presiden RI pertama. Kami pun hadir dengan tim yang siap menjadi narasumber dan pembimbing proses literasi tersebut.
Tim narasumber itu adalah Anis Hidayatie, Santoso Mahargono, Deddy Husein Suryanto, serta Himam Miladi, kesemuanya diketahui sebagai kompasianer handal yang bermukim di kota Malang. Mereka pun datang (13/3) dan disambut dengan hangat oleh pihak penyelenggara, Enik Rusmiati dan Sihabbudin yang merupakan guru dan Kepala MTsN Blitar.
Hari H pelaksanaan sungguh melegakan. Acara ini ternyata mampu digelar sesuai dengan konsep dan materi yang telah disepakati antara panitia dan tim narasumber. Termasuk tentang rundown acara yang terlaksana secara disiplin, membuat kami dan peserta workshop dapat menjalani acara dengan rileks.
Dimulai tepat pukul 8.00 WIB dengan dibuka oleh Kasi Pendma Kabupaten Blitar, Drs. Hamim Thohari, M.A. Beliau mengaku bahagia di permulaan gerakan literasi untuk madrasah ini. Pernyataannya juga memberikan angin segar kepada kami dan peserta bahwa akan dibuatkan acara khusus, atau semacam upacara peresmian untuk meluncurkan buku-buku peserta nanti.
Inilah yang membuat peserta terlihat gempita. Mereka antusias mengikuti acara dengan tertib hingga berakhir sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.
Sesuai dengan kodrat acaranya, maka workshop ini juga memasang target untuk menghasilkan satu tulisan di hari itu juga. Dibuat sesuai passion dari masing-masing peserta yang merupakan perwakilan dari 11 MTsN se Kabupaten Blitar.
Mereka antusias, riang, dan serius ketika menyimak berbagai materi yang disampaikan secara bergilir oleh para narsum. Mereka juga aktif bertanya ketika sesi tanya jawab dibuka.
Bahkan, sampai break makan siang dan sholat (ishoma), masih banyak peserta yang belum terpuaskan. Suatu impresi yang luar biasa bagi kami.
"Kita lanjutkan sesudah break nggeh, seluruh pertanyaan akan dijawab saat kelas pembimbingan." Tutur Himam Miladi, mewakili narasumber, menutup sementara acara.
Kembali melanjutkan sesi 2. Tepat waktu pula, tak ada satupun peserta yang mundur, atau pergi dari kegiatan. Sesuatu yang sebenarnya lazim terjadi di acara workshop yang serupa.