Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Ekpansi Produk Menjadi Alasan Merger antar Dua Perusahaan

Diperbarui: 28 September 2024   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : pixabay.com/Sharifdesigns

Dalam dunia bisnis, penggabungan antara perusahaan adalah sangat umum dilakukan termasuk pada industri aviasi yang sangat luas cakupannya.

Luas dalam arti bahwa produk dan layanan dari para perusahaan sangat banyak dan beragam, seperti misalnya pada bisnis pabrikan pesawat dimana pesawat dapat beragam tipe dan jenisnya -- mulai dari pesawat militer dan sipil hingga pesawat bersayap putar dan bersayap tetap.

Latar belakang dari penggabungan perusahaan bisa beragam pula dimana salah satunya adalah penguasaan pasar melalui ekspansi produk yang dimiliki, dalam arti bahwa mereka akan memiliki penambahan produk yang sebelumnya tidak dimilikinya untuk kemudian ditawarkan kepada para pelanggan mereka.

Contohnya adalah pada pabrikan pesawat yang sebelumnya hanya memproduksi pesawat penumpang dan kargo (airliner) kemudian mereka melakukan merger ataupun akusisi pabrikan pesawat helikopter ataupun pabrikan pesawat militer.

Hal ini kita bisa lihat pada pabrikan pesawat Boeing dengan Boeing Rotorcraft System sebagai hasil dari merger dengan McDonnell Douglas.

Dan karena luasnya cakupan dan pengguna pesawatnya pula maka para pabrikan pesawat juga ingin terjun ke pesawat militer dengan harapan mendapat kontrak dari pihak militer terutama dari negara besar seperti Amerika.

Kontrak dengan pihak militer memang sangat menggiurkan karena tidak terhenti pada proses pembeliannya saja tapi juga dapat berlanjut dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Sebabnya karena akan selalu ada kemungkinan pihak militer mengupgrade ke pesawat mereka untuk meningkatkan kemampuan dan kapabilitasnya, sebagai contoh pesawat angkut legendaris Lockheed Martin C 130 yang sejak tipe A nya pada tahun 1955 hingga tipe J pada tahun 1990 an.

Juga beberapa pesawat lainnya misal General Dymaics F-16 dari F-16 A ke F-16 V, kemudian ada F-15 dari F-15 A ke F-15 EX dan seterusnya, ini menandakan bahwa kontrak mereka dengan pihak militer dapat terus berlanjut.

Pesawat militer juga tidak hanya untuk militer Amerika saja tapi juga banyak negara di dunia -- dan walaupun perlu mendapat persetujuan kongres Amerika untuk ekspor -- pangsa pasar mereka pada pesawat militer akan sama dengan pada pesawat penumpang dan kargo, ini berarti juga pangsa pasar mereka semakin bertambah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline