Setiap tahun umat muslim di dunia termasuk Indonesia yang mendapat kesempatan akan menunaikan ibadah Haji sehingga diperlukan penyediaan angkutan dari tanah air ke tanah suci pulang pergi.
Angkutan udara yang selama ini dipilih sudah tepat karena hanya melalui jalur udara lah pelaksanaan ibadah haji dapat terlaksana dengan efisien dan efektif serta tidak memakan waktu lama pada fase perjalanan dari tanah air ke tanah suci.
Angkutan udara bagi calon Jemaah Haji dari Indonesia dibagi dalam beberapa kloter mengingat jumlah calon jemaah haji yang cukup banyak dari berbagai daerah di Indonesia selain dari menyesuaikan dengan kapasitas angkut dari pesawat yang disediakan oleh penyedia jasa angkutan udara atau maskapai yang telah ditunjuk oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama.
Menurut situs Kementrian Agama, jumlah calon jemaah haji kita pada tahun 2024 adalah sebanyak 241,000 yang dibagi menjadi 554 kloter, bila kita hitung per kloter maka didapat angka sekitar 435 orang, jumlah ini belum termasuk pendamping dan official lainnya.
Dengan jumlah ini maka jenis pesawatnya pun perlu yang setidaknya memiliki kapasitas sebanyak itu pula dan sudah tentu pesawat tersebut mengacu kepada pesawat berbadan lebar.
Ada beberapa pesawat lebar yang kita kenal saat ini yaitu dari pabrikan Boeing yaitu B 747, B 777 dan B 787 sedangkan dari Airbus yaitu A 380, A 350 dan A 330 namun perlu diingat bahwa walaupun masing masing berkapasitas banyak akan tetapi tidak semua sama jumlah kapasitasnya dan dapat mengangkut jumlah jamaah haji per kloter saat ini. Mari kita lihat satu persatu pesawat.
Pesawat Airbus A 330-800 berkapasitas hingga 406 pax pada satu kelas sedangkan pada tiga kelas sebanyak 220 hingga 260 pax. Untuk pesawat Airbus A 350-1000 kapasitasnya 480 pax pada satu kelas dan 350 hingga 410 pax.
Sedangkan pesawat Boeing B 777-300ER memiliki kapasitas hingga 392 pax untuk dua kelas sedangkan Boeing B 787 dengan 296 pax untuk dua kelas.
Konfigurasi kursi dan jumlah kelas sudah tentu akan berbeda beda pada setiap operator atau maskapai karena menyesuaikan dengan kebutuhan mereka masing masing, namun pada dasarnya semakin banyak kelas semakin berkurang jumlah kursinya.
Perbedaan yang juga perlu dilihat adalah daya tempuh masing masing pesawat, dalam arti pesawat mana yang dapat melakukan penerbangan non stop dari tanah air ke tanah suci.