Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Bandara Dhoho sebagai Game Changer Kepemilikan Bandara di Indonesia

Diperbarui: 13 Mei 2024   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rencana desain Bandara Dhoko Kediri yang didanai Gudang Garam. Sumber: wikagedung.co.id via Kompas.tv

Pembukaan bandara umum baru di Indonesia akhir akhir ini baik yang dibangun baru maupun dengan bekerjasama dengan TNI (joint-use) sangat menggembirakan sekaligus sangat menarik.

Ada bandara Jenderal Gatot Subroto di Way Labu, Lampung yang sebelumnya merupakan pangkalan udara Angkatan Darat (Lanudad), ada pula bandara Dhoho di Kediri yang merupakan bandara yang dibangun baru.

Menggembirakan karena dengan adanya bandara bandara baru ini akan membuka jendala peluang dan kesempatan bagi daerah dengan terkoneksi lewat udara dengan daerah (dan negara) lain.

Menariknya secara khusus adalah pada bandara Dhoho karena bandara ini dibangun dan dimiliki oleh salah satu perusahaan di Indonesia yaitu Gudang Garam.

Mungkin beberapa dari kita ada yang bertanya apa latar belakang Gudang Garam membangun bandara Dhoho?

Jawabannya mungkin tidak hanya sebagai partisipasi Gudang Garam dalam medongkrak dan mempercepat laju perekonomian Kediri, juga mungkin bukan hanya agar menjadi salah satu embarkasi Haji agar para calon Haji di daerah Kediri, Nganjuk dan Blitar serta sekitarnya bisa lebih dekat.

Jawabannya juga mungkin bukan hanya dapat dijadikan base dari maskapai milik Gudang Garam yang akan melayani penerbangan charter bernama Surya Air, serta juga bukan karena bandara Dhoho menjadi bandara keempat di Jawa Timur selain Banyuwangi, Malang dan Surabaya.

Namun jawaban yang mungkin kita tidak sadari adalah kepemilikan bandara ini oleh swasta karena pada umumnya bandara bandara di Indonesia dibangun dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sehingga bandara ini bisa dikatakan sebagai game changer pada kepemilikan bandara di Indonesia.

Akan tetapi game changer ini ada baiknya juga pada pengelolaannya juga karena hampir semua bandara umum di Indonesia dikelola oleh Angkasa Pura kecuali bandara Komodo di Labuan Bajo.

Pengelolaan bandara di Indonesia oleh satu pengelola memang baik karena agar standar di semua bandara di daerah pengelolaannya akan sama, namun perbedaan standar akibat dari adanya lebih dari satu pengelola akan menciptakan persaingan yang pada akhirnya akan memicu para pengelola untuk memberikan pelayanan terbaiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline