Beberapa waktu yang lalu pihak AirHelp merilis daftar 10 bandara terbaik dan 10 bandara terburuk di dunia, dalan daftar tersebut ada tiga bandara yang masuk tapi tidak sebagai bandara terbaik melainkan bandara terburuk.
Kedua daftar ini merupakan rangkuman dari laporan mereka yaitu "Global Airport Ranking" tahun 2023 dimana AirHelp sudah melakukannya sejak tahun 2016, sedangkan untuk tahun 2023 adalah hasil dari penilaian dari 1 Januari hingga 30 September 2023.
Penilaian terhadap bandara dan maskapai memang banyak versi nya yang dilakukan oleh berbagai pihak termasuk AirHelp yang merupakan organisasi yang melindungi hak hak penumpang pesawat pada penerbangan komersial.
Dalam penilaiannya, AirHelp menggunakan berbagai sumber dan faktor dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai bandara dan maskapai kepada para pelaku perjalanan udara.
Sedangkan faktor faktor yang dimaksud tersebut untuk penilaian bandara adalah punctuality (ketepatan waktu) customer opinions (opini pengguna) dan food and business (ritel area) dimana punctuality menjadi faktor penilaian terbesar yaitu 60% dari total penilaian, hal ini berbeda dengan penilaian maskapai dimana tiga faktor memiliki bobot yang sama.
Dari 194 bandara di dunia terdapat tiga bandara Indonesia yang bertengger di 10 nomor terakhir yaitu bandara Halim Perdanakusuma (HLP), bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS) dan bandara Syamsudin Noor International Airport, Indonesia (BDJ).
Bandara HLP menempati posisi no. 185, bandara DPS di posisi 189 dan bandara BDJ, menariknya dalam penilaian ini adalah bandara HLP mendapat nilai 6.65, nilai ini lebih baik dari bandara DPS dengan nilai 6.55.
Secara fisik bangunan sudah jelas bandara DPS jauh lebih baik daripada bandara HLP akan tetapi karena faktor penilaian yang terbesarnya adalah ketepatan waktu (punctuality) yaitu 60% maka faktor bangunan tidaklah menjadi penilaian.
Hal yang sebenarnya menarik untuk dilihat disini adalah apakah benar ketepatan waktu bandara DPS dibawah bandara DPS ?
Untuk menjawab itu sebenarnya ada di pihak pengelola terutama bagaimana mereka melihat penilaian dari AirHelp ini, apakah menanggapinya dengan kata sifat atau dengan kata kerja
Kata sifat disini maksud nya dengan kata "Nothing" yang menurut situs merriam-webster berarti "one of no interest, value, or consequence", sedangkan kalau kata benda nya berarti "something that does not exist".