Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Mencari Sahabat Baru Pesawat agar Langit Selalu Ria Sambut Kehadirannya

Diperbarui: 19 September 2023   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : needpix.com

Jika di darat kini sedang memulai proses pengalihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik maka hal serupa juga terjadi di udara atau tepatnya pada pesawat sebagai kendaraan (vehicle) di udara

Industri aviasi dalam beberapa tahun ini atau setidaknya setelah Paris Agreement tahun 2015 telah bertekad mengurangi emisi karbondioksida serta telah melakukan usahanya dalam menghasilkan inovasi yang dapat menggantikan bahan bakar fosil sebagai propulsi pesawat atau kombinasi keduanya (hybrid).

Namun mungkin secara awam bila kita membayangkan tenaga listrik sebagai penggantinya maka sekilas akan muncul gambaran pesawat dengan dibubuhkan tanda tanya, seberapa besar baterai yang dibutuhkan oleh pesawat tersebut untuk mengangkut ratusan penumpang seperti pesawat berbadan lebar saat ini.

Selain besar, baterai yang dibutuhkan juga semakin berat dan ini akan menambah beban pesawat dan akan menghasilkan drag sangat besar dan pada akhirnya pesawat tidak dapat tetap mengudara.

Selain itu dipertanyakan pula apakah tenaga listrik dapat memberikan propulsi kepada pesawat untuk menghasilkan thurst dan kemudian mengangkat pesawat ke udara (airborne)?

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah tenaga listrik dapat memberikan daya tempuh yang sama dengan bahan bakar fosil yang dapat menerbangkan pesawat antar benua dan samudera ?.

Munculnya konsep Advanced Air Mobility dari studi yang dilakukan oleh NASA termasuk sub nya yakni Urban Air Mobility dengan drone bertenaga listrik yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal (eVTOL) serta hanya dapat mengangkut penumpang dalam jumlah sedikit setidaknya justru menggambarkan pesawat penumpang bertenaga listrik yang berukuran kecil serta dengan daya tempuh terbatas.

Apakah ini berarti demikian ? apakah anak cucu kita tidak lagi melihat dan menikmati penerbangan dengan pesawat pesawat besutan berbagai pabrikan seperti yang kita nikmati saat ini ?

Juga apakah kelak para pelaku perjalanan lintas benua dan samudera akan semua beralih ke kapal laut sebagai satu satunya alat moda transportasi yang tersedia ?

Pertanyaan pertanyaan ini sebaiknya jangan segera dijawab dan juga jangan meragukan industri aviasi khususnya para pabrikan pesawat dalam membuat pesawat apapun melalui berbagai inovasi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline