Pada hari ini 15 Juni 2023 Kompas.com membuat hari penulis bersinar walau suhu udara panas menyengat karena Kompas.com menyajikan dua berita mengenai dunia aviasi sipil dan militer dalam sehari ini -- Terima kasih kepada Kompas.com
Pada aviasi sipil terdapat berita mengenai anggota Dewan terhormat dengan 80 kursi kelas bisnis GA sedangkan pada aviasi militer disajikan berita mengenai pembelian 12 unit Mirage 2000 5 oleh Indonesia dari Qatar, dan seperti biasanya dimana setiap berita sangat menarik untuk diulas.
**
Indonesia khususnya TNI AU akan memiliki tambahan pesawat tempur sebanyak 12 unit berupa varian pesawat tenpur Mirage 2000 dari negara Qatar.
Varian Mirage 2000 tersebut berupa 9 unit Mirage 2000-5EDA single seat dan Mirage 2000-5DD twin-seats, pesawat ini merupakan pesawat tempur generasi empat besutan Dassault yang juga memproduksi pesawat tempur Rafale yang juga akan dimiliki TNI AU.
Kehadiran 12 unit pesawat tempur ini setidaknya akan mengisi kekosongan akan kebutuhan pesawat tempur pengganti F-5 Tiger yang sudah dipensiunkan sejak tahun 2017 dan juga BAE Hawk.
Bagaimana kita menilai pengadaan pesawat tempur ini yang merupakan pesawat tempur yang sebelumnya menjadi kekuatan Qatar sejak pembelian mereka pada tahun 1997 ?
Sebelum lebih jauh mengulasnya, mari kita melihat sejenak mengenai pesawat Mirage 2000 ini yang merupakan pesawat tempur ringan (lightweight fighter) dan dioperasikan oleh Perancis, India, Peru, Taiwan, Qatar, Yunani, UAE, dan Mesir.
Pesawat ini dapar dikatakan tidak akan lahir apabila pesawat utama Dassault Aviation pada project bernama Delta 1000 pada tahun 1972 berhasil menarik perhatian Angkatan Udara Perancis Arnee de l'Air / AdA) yang ketika itu membutuhkan pesawat tempur masa depan atau Avion de Combat Futur" (ACF).
Pada project tersebut, Dassault Aviation lebih memfokuskan pengembangannya pada pesawat Mirage G8 dan menempatkan Mirage 2000 sebagai fokus keduanya (Delta 2000).