Setiap orang memiliki alasan sendiri sendiri untuk beada di pantai, ada yang untuk berjenur atau sunbathe, ada yang untuk bermain air serta ada pula yang berjalan kaki menyisir pantai.
.
Satu satunya alasan yang menyatukan perbedaan tersebut diatas adalah karena pantai merupakan teras alam terbaik dan terindah untuk merasakan sensasi berakhirnya hari dengan terbenamnya matahari serta awal hari dengan terbitnya matahari.
Dan bila kebetulan pantai tidak menghadap ke arah barat mauoun timur, pantai masih menjadi teras alam terbaik dan terindah dengan gradiasi warna langit ketika perpindahan dsri terang ke gelao dan sebaliknya.
Apapun warna pasirnya, putih, hitam, pink dan bahkan hijau sekalipun, tidak ada teras alam lainnya yang sebanding dengan pantai.
Ya memang ada pantai dengan pasirnya berwarna hijau seperti di pantai Papakolea di Hawaii Amerika Serikat.
Butiran pasir terkadang juga bisa menjadi faktor yang menjadikan sebuah pantai sebagai pantai favorit, pasir sehalus bedak bayi banyak ditemui di Indonesia dimana kita bisa berbaring diatasnya dan teraaa seperti berbaring di kasur super empuk.
Ini karena pantai memang selalu identik dengan sand, sea dan sun, sehingga bukan warna pasirnya yang menjadi atraksi utamanya melainkan perpaduan antara sand, sea dan sun.
Bagi penulis, semua pantai adalah pantai favorit karena selain dari teras alam terbaik dan terindah juga karena hanya di pantai kita bisa terdiam lama tak bersuara, rasanya seperti kita sedang berkomunikasi dengan alam dengan bahasa keheningan.
Di lain sisi, pantai kerap menjadi tempat pertemuan antara tempat pembuangan sampah laut dan darat, sampah plastik, botol kaca dan lainnya kerap menghiasi pantai pantai hingga adakalanya berjalan di pantai tanpa alas kaki bisa tidak aman dengan adanya pecahan beling yang sulit di lihat karena tertanam pasir.
Kondisi ini menjadi sangat parah terutama setelah musim angin barat dengan hempasan angin yang kencang yang mengantarkan sampah sampah hasil ulah manusia terbawa ke pantai.
Begitu pula sampah sampah di sekitar dari para pengunjung pantai yang bisa membludak saat musim musim tertentu yang melupakan bahwa alam semesta bukanlah tempat untuk membuang sampah.