Kepulauan Hawaii yang letaknya terpisah dengan daratan utama Amerika sudah berhasil menjadi destinasi wisata pilihan wisatawan dari segala penjuru dunia.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran industri aviasi melalui maskapai dari berbagai negara yang membuka rute penerbangan ke Hawaii termasuk maskapai Hawaiian Airlines.
Menurut laporan ICF sebuah perusahaan jasa konsultan internasional, Hawaiian Airlines pada tahun 2022 telah berkontribusi sebanyak USD 10,2 milyar pada perekonomian Hawaii
Lebih lanjut pada laporan yang bertajuk 'No Kkou a Pau" tersebut, maskapai Hawaii Airlines telah mengangkut sebanyak 9,4 juta penumpang dari, ke dan antar lokasi di Kepulauan Hawaii, jumlah ini termasuk 1,6 juta wisatawan sepanjang tahun 2022.
Dampak lainnya adalah maskapai Hawiian Airlines juga menyediakan sebanyak 7,000 pekerjaan kepada penduduk atau sekitar 90% dari total penduduk di kepulauan Hawaii.
Hal ini menunjukan bahwa sebagai destinasi wisata, kepulauan Hawaii tidak menggantungkan seluruhnya kunjungan wisata pada maskapai maskapai dari daratan utama Amerika dan negara lain, mereka tidak menunggu tamu melainkan menjemput tamu.
Apa yang dilakukan oleh maskapai Hawaiian Airlines membuktikan bahwa peran industri aviasi melalui maskapai adalah nyata terhadap pertumbuhan pariwisata.
Indonesia merupakan negara Kepulauan memiliki banyak pulau dengan potensi pariwisata yang besar namun konektivitas udara hingga saat ini memang masih pada pemenuhan kebutuhan mobilitas dan konektivitas antar pulau pulau utama baik bisnis, leisue dan sosial (kunjungan kerabat/keluarga).
Namun bukan berarti kemungkinan menghadirkan maskapai yang berperan sebagai penjemput wisatawan dengan leisure airlines mustahil untuk mulai dipikirkan dan direalisasikan secara nyata.