Walau harga tiket pesawat bisa dikatakan sudah normal.akan tetapi pada saat saat tertentu ada yang menyebutkan bahwa harga tiket itu mahal.
Hal apa yang menjadi tolak ukur nya, apakah berdasarkan penilaian pribadi atau atas dasar perbandingan dengan penyedia lainnya (jika ada) ? atau dengan dasar lainnya?
Terucapnya kata 'mahal' bisa juga bersifat spontan dengan hanya melihat atau mendengar angkanya tanpa melihat komponen dari harga tersebut.
Harga tiket pesawat yang ditetapkan oleh maskapai pastinya terdiri dari komponen komponen yang merupakan biaya yang harus dikeluatkan oleh maskapai atas pengoperasian pesawat mereka pada setiap rute penerbangan.
Komponen komponen tersebut berupa tarif dasar (termasuk bahan bakar), Passenger Service Charge atau disingkat PSC dan dan pajak pertambahan nilai (Ppn) serta terkadang surcharge fee bila harus menyesuaikan dengan fluktuasi harga minyak.
Konsumsi bahan bakar pesawat pada tarif dasar akan berbeda beda pada setiap rute tergantung pada jaraknya sedangkan PSC tergantung dari masing masing bandaranya.
Komponen bahan bakar bagi orang awam mungkin akan sama perhitungannya saat kita melakukan perjalanan darat, hanya saja jumlah bahan bakar pesawat yang disii bisa melebihi kebutuhannya untuk menempuh jarak antar bandara.
Alasannya adalah untuk mengantisipasi hal hal seperti proses menunggu saat akan mendarat (holding), antrean di bandara dan juga pengalihan penetbangan ke bandara keberangkatan atau terdekat.
Akan tetapi tidak lah selalu demikian karena penetapan harga pada akhirnya merupakan kebijakan masing masing maskapai sebagai strategi penetapan harga mereka.
Mari kita melakukan analisis harga tiket pesawar berdasarkan jarak pada rute rute sebagai berikut yang datanya diambil dari google flight untuk keberangkatan tanggal 3 April 2023 dan kembali tanggal 10 April 2023 dengan jarak antar bandara dari situs AirMilesCalculator.