Korea Aerospace Industries atau disingkat KAI sedang berusaha mengembangkan konsep pesawat amgkut militer mereka yaitu KAI MC-X (Military Cargo Experimental) dengan terus berkordinasi dengan pihak Angkatan Udara Korea Selatan (RoKAF) dalam hal requirement yang diperlukan oleh RoKAF pada.pesawat kargo militer mereka.
KAI yang terbilang sukses dengan keluarga pesawat T-50 yang terdiri dari pesawat latih jet tempur T-50 dan FA-50 sebagai hasil kerjasama dengan Lockheed Martin serta pesawat tempur generasi lima KF-21 Buramae sepertinya sangat serius untuk mengembangkan konsep pesawat MC-X tersebut.
Hal ini terbukti dengan mengundang investor untuk mengembangkan konsep pesawat ini dan perkembangan terakhirnya negara United Arab Emirates telah menyatakan minatnya untuk bergabung serta membidik investor dari India.
Konsep pesawat ini juga akan membidik pasar yang membutuhkan pesawat angkut militer dengan kapasitas melebihi Lockheed Martin C 130 J Super Hercules serta yang dibawah kapasitas Airbus A-400M Atlas.
Sehingga dalam konteks jenis angkut udara militer maka pesawat ini akan berada di antara angkut taktis pada pesawat C 130 J Super Hercules dan angkut strategis pada Airbus A-400M Atlas (berkemampuan untuk angkut udara taktis juga).
Disamping itu pesawat ini akan dapat memainkan multi peran (Multi Role Aircraft/MRA), dalam artian pesawat ini tidak hanya akan berperan sebagai pesawat angkut (kargo) namun juga peran lainnya seperti aerial refueling tanker.
Hanya saja pesawat ini tidak bermesin turboprop seperti pada C-130J dan A-400M melainkan dengan mesin jet dan sepintas dari bentuk konsep pesawatnya menyerupai pesawat C-17 Globemaster III besutan Boeing.
Ini berarti pesawat ini nantinya akan menjadi pesaing pesawat Embraer C-390 yang merupakan versi militer dari pesawat Embraer.C-390 Milenium dan pesawat Kawasaki C-2 yang sudah lebih dulu masuk pasar, sedangkan pesawat KAI MC-X bila sudah dikembangkan baru akan tersedia pada tahun 2030.
Bagaimana prospek pesawat ini nantinya ?
Menurut penulis pesawat angkut taktis sepertinya akan lebih sesuai menggunakan mesin turboprop, hal ini bisa dilihat dari Angkutan Udara Amerika USAF yang masih mengandalkan pesawat Lockheed Martin C 130 dengan generasi terkininya C 130 J Super Hercules untuk angkut taktisnya.