Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Tips Analisis Saham Perusahaan Maskapai Sebelum Mulai Berinvestasi

Diperbarui: 21 Januari 2023   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pesawat (Foto oleh FREEPIK/Freepik)

Maskapai komersial adalah perusahaan penerbangan yang menyediakan angkutan udara baik penumpang maupun kargo kepada publik dengan mendapatkan kompensasi dari penjualan tiket kursi dan kargo.

Dan sebagai perusahaan maskapai komersial juga memberikan kesempatan kepada publik ikut serta menumbuhkan maskapai melalui kepemilikan saham maskapai di pasar saham.

Bagi investor yang tertarik dengan saham sebuah perusahaan maka mereka akan melakukan analisis terhadap kinerja perusahaan tersebut terutama pada kinerja keuangannya.

Akan tetapi pada maskapai komersial, analisis dapat pula dilakukan dengan menggunakan apa yang disebut dengan airline metrics selain dari rasio rasio keuangan yang dapat memberikan gambaran kepada investor bagaimana kinerja operasional maskapai dalam menghasilkan pendapatan.

Metrics maskapai sangat banyak namun ada beberapa metrics utama yang dapat dijadikan pertimbangan.

Available Seat Kilometer (ASK)
Metrics ini menggambarkan kapasitas yang dimiliki oleh maskapai pada rute penerbangan, jadi misalnya maskapai A terbang dari Banda Aceh (BTJ) ke Jakarta (HLP) berjarak 1,000 km dengan pesawat Boeing B-738 dengan kapasitas 180 kursi maka ASK maskapai A adalah 180 kursi X 1,000 km = 180,000

Revenue Available Kilometer (RPK)
Metrics ini berhubungan erat dengan metrics ASK  karena metrics ini menggambarkan jumlah kursi yang terjual dari ketersediaan kursi di ASK, sehingga bila kita menggunakan contoh rute BTJ ke HLP dengan hanya 100 kursi yang terjual dari 180 kursi maka RPK maskapai A adalah 100 kursi X 1,000 km = 100,000.

Passenger Load Factor
Metrics ini memberikan data tingkat keterisian dari kapasitas maskapai, perhitungannya dengan pembagian metrics ASK dengan RPK. 

Jika kita menggunakan contoh maskapai diatas maka didapat tingkat keterisian kapasitas pada penerbangan BTJ ke HLP sebesar 180,000/100,000 = 60% dari kapasitas maskapai. 

Load factor kargo juga perlu dihitung jika maskapai menghasilkan pendapatan pada kargo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline