Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Capacity Discipline dan Praktek Kartel pada Penerbangan

Diperbarui: 22 Desember 2022   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pesawat maakapai (foto : pixabay.com)

Jika ada dua maskapai melayani rute yang sama maka persaingan mereka dalam menggaet banyak penumpang adalah dengan harga dan pelayanan namun yang lebih terlihat adalah harga karena disitulah para pengguna dapat lebih merasakan perbedaannya.

Secara teori semakin banyak maskapai yang melayani rute tersebut maka semakin sengit persaingan diantara mereka dan akan terjadi perang harga dan layanan.

Penerapan sub class pada kelas ekonomi bisa menjadi "battle zone" diantara mereka.

Akan tetapi ketika harga tiket pesawat tetap tinggi walau banyak maskapai, hal ini akan menimbulkan kebingungan (baca: pertanyaan).

Apakah ada kesepakatan diantara para maskapai ini, seperti misalnya menghilangkan sub class pada kelas ekonomi sehingga harga pada kelas ekonomi hanya yang full fare (Y class) ?.

Kita pastinya pernah membeli tiket sub class ekonomi seperti kelas H,B,I dan lainnya yang masing masing dipatok dengan harga yang lebih rendah dari full farenya (Y class).

Praktek seperti ini biasanya disebut dengan cartel yang menurut wikipedia artinya adalah "A group of businesses or nations that collude to limit competition within an industry or market".

Terjemahan langsungnya adalah sekelompok badan usaha atau negara yang melakukan kolusi untuk membatasi kompetisi (diantara mereka) di dalam sebuah industri atau pasar.

Ironisnya bila hal ini bisa terjadi di sebuah negara dimana terdapat regulator yang memiliki fungsi juga sebagai pengawas terhadap para maskapai.

Mungkin dapat tergambar pada apa yang terjadi di Nigeria dimana situs aviationmetric.com menyebut regulator aviasi Nigeria (NCAA) tertidur sehingga para maskapai dapat menyelinap dan membentuk kartel pada industri aviasi mereka, namun demikian tidak hanya di Nigeria hal ini bisa terjadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline