Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Bahaya Abu Vulkanik terhadap Penerbangan dan Mitigasinya

Diperbarui: 12 Desember 2022   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Abu Vulkanik (foto:pixabay.com)

Pada tanggal 24 Juni 1982 pesawat Boeing B-742 dari maskapai British Airways dengan nomor penerbangan BA 009 terbang melintas di Indonesia menuju ke Perth dari Kuala Lumpur, pesawat ini baru saja menggani kru nya di Malaysia sebelum melanjutkan penerbangan ke Perth dan Auckland sebagai tujuan akhir.

Namun saat melintas di bagian barat Jakarta, pesawat mengalami gangguan mati mesin pada semua mesinnya pada ketinggian terbang 37,000 feet.

Walau pada akhirnya dapat dihidupkan kembali dan pesawat berhasil melakukan pendaratan di bandara internasional Halim Perdanakusuma, ada dua hal yang dapat disimpulkan yaitu bahaya abu vulkanik bagi penerbangan dan kemudian adanya glide ratio pada pesawat terbang yang memungkinkan pesawat masih dapat gliding diudara ketika semua mesin mati.

Penyebab dari matinya semua mesin adalah karena pesawat terbang di zona dimana terdapat abu vulkanik dari letusan Gunung Galunggung yang ketika itu letusannya berlangsung sekitar 9 bulan antara tahun 1982-1983.

Masih ada beberapa kejadian serupa dimana abu vulkanik dari letusan gunung menyebabkan gangguan serius kepada pesawat yang sedang mengudara dan melintas di ruang udara dimana abu vulkanik berterbangan pada ketinggian penerbangan dari pesawat.

Abu vulkanik memang terlihat seperti awan tebal dan pekat namun mengandung artikel padat dan keras serta bertepi tajam seperti batu kecil atau kerikil yang ukurannya menurut Badan Geologi Amerika USGC dapat selebar 2 mm yang dapat merusak beberapa bagian yang vital pada pesawat.

Salah satunya adalah mesin yang menghasilkan dorongan (thrust) kepada pesawat agar tetap dapat mengudara, selain itu juga dapat mengganggu windshield pada kokpit sehingga kru pesaawat tidak bisa melihat apapun didepan.

Mesin Turbojet (sumber navyaircrew.com)

Mesin pesawat dengan mesin turbofan seperti yang banyak dan umum digunakan memiliki dua bagian yang sama dengan tipe mesin jet lainnya (misalnya turbojet) yaitu bagian dingin pada bagian depan dan bagian panas di bagian belakang mesin.

Dua bagian ini kemudian yang membuat mesin dapat melakukan 4 proses yaitu 'suck, squeeze, bang dan blow" yang pada dasarnya sama dengan cara kerja mesin pada mobil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline