Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Ketika Etika Berbusana Menjadi Ruang Abu-Abu dalam Penerbangan

Diperbarui: 25 September 2022   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Etika berpakaian di peaawat memang tidak diatur dalam pedoman penerbangan oleh badan penerbangan sehingga aturan dan pelaksanaannya diserahkan kepada masing masing maskapai.

Umumnya maskapai memiliki aturan yang dikenal dengan "Conditions of Carriage" yang merupakan Terms dan Conditions'" bagi pengguna layanan maskapai bersangkutan dimana salah satu poin nya adalah berhubungan dengan dress code bagi penumpang.

Beda maskapai beda penggunaan kata dalam menjelaskan pakaian apa yang boleh dan tidak diijinkan di dalam pesawat, kecuali untuk penumpang yang tanpa alas kaki itu akan berlaku pada semua maskapai karena akan membahayakan penumpang itu sendiri bila menginjak benda di lantai kabin ataupun di kamar kecil pesawat.

Tetapi pada prakteknya, adakalanya insiden insiden kerap terjadi dinana penunpang diminta untuk mengganti atau menutupi bagian yang kurang pantas dan bila tetap ngeyel maka tak segan segan awak kru kabin meminta penumpang tersebut untuk turun dari pesawat.

Penyebabnya bisa jadi karena penggunaan kata ataupun poin pada aturan mereka, misalnya dengan hanya disebutkan " penumpang harus berpakaian yang pantas', sehingga walaupun ada penegasan "harus" aturan ini masih menimbulkan pertanyaan seperti misalnya, pakaian yang pantas itu sepetti apa ?

Pemahaman dari penerapan kata 'comfort" atau nyaman bagi penumpang mungkin bisa dipahami dengan mengenakan legging ataupun rok dengan ketinggian diatas lutut, tetapi tidak berlaku pada pemahaman dari maskapai tertentu.

Aturan yang tidak spesifik ini dapat memicu perdebatan saat insiden terjadi dimana kru kabin akan menggunakan aturan yang tidak spesifik tersebut, sedangkan pada sisi penunpang menanyakan pada poin mana dari aturan maskapai yang telah dilanggar atas pakaian yang dikenakan saat itu.

Aturan yang sulit dipahami karena tidak spesifik ini dapat memicu penilaian yang sifatnya personal (personal judgement) yang dalam hal ini dari pribadi kru kabin ataupun pilot.

Sebuah insiden pernah terjadi di Australia dimana seorang wanita yang menggunakan tank top diminta untuk menutupi bagian atas tubuhnya oleh kru kabin setelah pilot memintanya untuk memberitahu kepada wanita tersebut, dan dengan mengatakan, ' kamu tidak boleh mengenakan bikini di pesawat' , sehingga kru kabin tidak bisa membedakan antara tank top dan bikini.

Wanita tersebut akhirnya menuruti perintah kru kabin yang meminjamkan vest untuk menutup bagian atas tubuh wanita tersebut yang kemudian berpikir bila ukuran saya kecil mungkin tidak akan masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline