Lihat ke Halaman Asli

Widiyatmoko

TERVERIFIKASI

Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Menyiasati Harga Tiket Pesawat yang Tinggi

Diperbarui: 7 September 2022   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi flight Path (foto: Dieter Martin/pixabay.com)

Adakalanya kita kecewa tidak bisa berlibur ke destinasi wisata impian kita karena sebab tertentu misalnya alasan keluarga dan pekerjaan yang tdak bisa ditinggalkan.

Akan tetapi bagaimana jika alasannya pada fluktuasi harga tiket pesawat, apakah kita menyerah dan mengisi waktu cuti kita dengan bolak balik ke mall ?

Permasalahan tingginya harga tiket pesawat sedikit banyak mempengaruhi pertimbangan wisatawan dalam merencanakan liburan mereka terlebih masih ada biaya utama lainnya yang harus dikeluarkan seperti biaya penginapan.

Namun demikian, persaingan harga antar maskapai tetap terjadi ditengah masih tingginnya harga tiket pesawat akibat fluktuasi biaya tetap maskapai, keadaan ini sebenarnya bisa kita jadikan celah untuk mendapatkan "deal" yang menguntungkan kita sebagai traveler dalam merencanakan liburan dengan tetap menyesuaikan dengan anggaran yang kita miliki.

Fluktuasi harga tiket pesawat bisa disebabkan beberapa faktor namun begitu pula perbedaan harga yang bisa berbeda beda antar maskapai meskipun ditengah tengah terjadinya fluktuasi harga tiket, ini karena perbedaan harga tiket pesawat tetap mengacu pada persaingan bukan karena adanya fluktuasi harga ataupun tingginya permintaan kursi.

Walau ini tidak selamanya berlaku terutama bila terjadi "kartel harga tiket'" sebagai akibat dari kurangnya persaingan (oligopoli/duopoli) antar maskapai di industri penerbangan pada sebuah wilayah.

Perbedaan harga tiket pesawat tidak saja dapat terjadi antar maskapai pada satu destinasi saja tetapi juga pada destinasi lainnya misalnya harga tiket maskapai A dari Medan ke Labuhan Bajo dengan maskapai B dari Medan ke Seoul.

Bagi yang gemar drakor, perbedaan harga ini bisa membuat mereka mengganti destinasi liburan mereka terlebih bila ada selisih harga yang cukup signifikan sehingga bisa digunakan untuk menutupi biaya penginapan di Seoul setidaknya untuk 1 malam.

Namun dari contoh perbedaan harga diatas kita bisa menyadari bahwa jarak antara Medan ke Labuan Bajo dengan Medan ke Seoul mungkin tidak pantas dibandingkan jika melihat perbedaan jarak antar dua rute tersebut dimana jarak bandara antara Medan ke Labuhan Bajo dengan transit di Jakarta CGK adalah 2.867 km sedangkan Medan ke Seoul ICN degan transit di  Kuala Lumpur adalah 4.929 km.

Dengan membandingkan jarak tempuh antar bandara ini kita bisa membuat perbandingan dengan tidak hanya atas dasar penyesuaian dengan anggaran kita saja tetapi juga adanya atas dasar adanya kemungkinan kita mendapatakan "deal' seperti promo hotel di sebuah destinasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline