Sistem pertahanan sebuah negara tidak hanya bergantung pada kemampuan personil dan persenjataan yang dimiliki saja melainkan juga bagaimana negara tersebut dapat memproduksi peralatan dan perlengkapan militer yang sesuai dengan kebutuhan.
Kebutuhan disini bukan berarti hanya sebatas kualitas dan kuantitas tetapi juga yang dapat menjawab kebutuhan pihak militer untuk mengatasi jenis ancaman yang potensial di medan operasi dan pertempuran, kebutuhan ini biasanya terangkum dalam persyaratan atau requrement mereka terhadap peralatan dan perlengkapan yang mereka harapkan dapat mampu mendukung operasi dan misi mereka.
Keberadaan industri pertahanan pun akan dibutuhkan untuk menjawab itu, pihak militer membutuhkan mitra untuk melengkapi mereka dengan peralatan dan perlengkapan yang dapat mempermudah mereka sebagai user atau pengguna bukan hanya sekadar pembeli.
User atau pengguna disini adalah pihak militer baik itu udara, darat maupun laut karena pada dasarnya peralatan dan perlengkapan militer adalah untuk mendukung pihak militer dalam menjalankan operasi dan misi mereka serta menyesuaikan dengan kondisi kondisi pendukung dan hal hal yang berpotensi dapat menghambat operasi dan misi mereka.
Semua hal tersebut kemudian terangkum dalam apa yang dikenal dengan requirement atau persyaratan yang menjadi dasar bagi vendor di industri pertahanan untuk memulai produksinya.
Seluruh pesawat militer Amerika yang beroperasi 100% merupakan jawaban dari persyaratan yang diajukan oleh militer AS dan jika pun ada sesuatu hal yang terjadi, umumnya bukan karena adanya ketidaksesuain antara spesifikasi yang diminta dengan performance nya melainkan pada sisi kualitas dari vendor nya.
Mengapa requirement begitu penting ? karena pihak militer lah yang mengetahui bagaimana mereka bisa menjalankan operasi dan militer nya serta memahami betul akan kondisi dilapangan dengan segala hal baik itu sebagai pendukung maupun penghambat.
Misalnya kondisi landasan pacu di hampir seluruh bandara tidak panjang maka diperlukan pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat pada landasan pendek atau Short Takeoff And Landing (STOL).
Pesawat KF-21 adalah contoh lainnya, pesawat ini merupakan jawaban dari permintaan ROKAF untuk mengganti armada F-5 E/F Tiger II dan F-4E Phantom II mereka serta melengkapi kekuatan udara mereka bersama F-16 C/D dan F-15K serta F-35 mereka.
Dalam artian pesawat ini adalah rangkuman para user yang menghendaki pesawat dengan kemampuan dan kapabilitas yang lebih dari F-5 dan F-4E mereka yang sudah tidak lagi dapat menjawab tantangan dan hambatan masa kini yang disesuaikan juga dengan faktor faktor lainnya yang bersifat 'rahasia'.