Lihat ke Halaman Asli

Right???????

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah yah, sesuatu banget :D itulah dua kata yang sedang populer saat ini. Orang menyebutnya demam Syahrini. Nah berbeda dengan yang satu ini , penulis buku 7 Keajaiban Rezeki dan Percepatan Rezeki , Ippho ‘Right’ Santosa sangat sering menggunakan kata right di dua bukunya itu. Memangkata right tidak atau belum seheboh dua kata yang dipopulerkan Syahrini. Tetapi bukan berarti kata tersebut tak bermakna lho..... Kembali ke kata Right? ,penulis menggunakan kata itu disebabkan percepatan rezeki dan 7 keajaiban rezeki yang disampaikan dibuku itu menggunakan otak kanan dalam mencapainya. Sesuai dalam bahasa inggris  Right = kanan Left = Kiri.  Memang rezeki itu bukan hanya uang. Rezeki itu meliputi keimanan, kesehatan, pasangan dan keluarga yang tentram,  ilmu dan sebagainya. Tetapi di dua buku ini pembahasan rezeki lebih menekankan kepada dunia perdagangan. Yups, Simpul perdagangan memang kurang mendapatkan porsi lebih saat kita sekolah. Pelajaran entrepreneurship belum masuk dalam kurikulum pendidikan dasar. Berbagai faktor penyebab pastinya, banyak sekali mitos negatif tentang kekayaan yang sudah terlanjur melekat  sehingga membuat kita bersikap alergi terhadap uang. Nah disini , bang Ippho berhasil meyakinkan saya bahwa kekayaan bukanlah penghalang. Sebab, harta itu bersifat netral tergantung dari sikap pemiliknya. Salah satu yang membuat saya merenung adalah tulisan dihalaman 76 buku 7 keajaiban rezeki, Bang Ippho menulis , pada suatu kesempatan Hermawan Kartajaya, seorang pakar pemasaran kelas dunia yang kebetulan seorang Kristiani keturunan Chinese, mengatakan, “Nabi Muhammad itu ‘kan pengusaha. Mestinya Muslim itu juga jadi pengusaha.” Yah, Pak Hermawan betul sekali. Sebab Nabi Muhammad diutus kepada bangsa Quraisy, yang ‘bahasa’ mereka adalah perdagangan bukan? . Seketika saya langsung membuka mushaf saya ,surat Quraisy, tepat sekali perdagangan adalah ‘bahasa’ mereka.  Bukan hanya itu istri kesayangan Nabi juga pedagang, Right?. Tetapi kan kalo kaya itu nanti kita jadi kapitalis, hedonis, matrealistis dsb. Benarkah begitu? Siapa kira Bill Gates dan Warren Buffet orang terkaya dimuka bumi ini yang nampak kapitalis ternyata dermawan terbesar abad ini. Donald Trum , yang nampak hedonis ketika bangkrut di tahun 1900-an malah malah membagi bagikan hartanya yang tersisa. Begitu juga Robert Kiyosaki dan Jim Rohn. Nah, bukankah kita juga punya teladan empat sahabat Nabi yang dermawan. Jadi harta itu bersifat netral, Right?. Begitulah cara bang Iphho meyakinkan pembaca. Tulisan Mr. Right semakin membuat saya yakin bahwa kemiskinan bukanlah pilihan ketika Bang Ippho menggugah saya dengan kuiznya. Ada di buku Percepatan Rezeki hal 23. Allah-lah yang menjadikan tertawa dan menangis Allah-lah yang menjadikan kematian dan kehidupan Alllah-lah yang menjadikan laki-laki dan perempuan Allah-lah yang memberikan kekayaan dan ?????? Hayouuu tanda tanya diatas apa jawabannya? Yups, sama dengan jawaban saya karena polanya itu antonim saya jawab kemiskinan. Ternyata Bang Ippho meminta kita untuk membuka Surat An-Najm 53; 43-48. Ternyata jawaban saya SALAH! . jawabannya adalah : Allah-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan. Berarti Allah tidak mengajarkan atau menganjurkan kita untuk miskin yang ada hanyalah ayat dan hadits tentang menyikapi kemiskinan. Ternyata, salah satu ayat Al-Quran di surat Albaqoroh :273 Allah memberitahukan bahwa ada orang yang menginfakkan uangnya padahal dia sendiri juga tidak berlebihan tetapi tidak mau meminta minta yang ada justru memberikan infaknya kepada yang lain.Mudah mudahan dari sini tidak ada konflik disfungsional lagi antara miskin dan kaya. Sebab Miskin dan Kaya keduanya memiliki peluang yang sama untuk berbuat kebaikan atau sebaliknya. Hanya saja di buku ini lebih mengarahkan kita untuk memilih menjadi kaya. Alangkah lebih indah jika negeri ini memiliki visi menjadi orang kaya yang dermawan dan orang sejahtera yang bermartabat, Right??? Sebenarnya,  masih banyak lagi inspirasi yang Mr Right berikan dari dua bukunya itu.  Kenapa harus otak kanan? bagaimana percepatan rezeki dengan otak kanan? . Kajian berkaitan dengan fungsi otak telah dipelajari sejak tahun 1900, khususnya berhubungan dengan intelegensia (kecerdasan).Otak merupakan pusat berpikir, berperilaku, dan emosi.. Fungsi otak adalah untuk menerima dan menyerap informasi.Dominasi otak merupakan salah satu keunikan otak manusia yang ditemukan oleh Roger Sperry pada tahun 1961. Roger Sperry. membagi otak menjadi dua belahan , yakni otak kanan dan otak kiri. Sama halnya dengan pelajaran entrepreneurship. Otak kanan juga mendapat porsi lebih minim dalam pendidikan kita. Sedangkan otak kanan itu terkait dengan EQ, yang bercirikan interpersonal (other centric),imajinatif , spontan . Sebaliknya dengan otak kiri, self centric realistis dan logis. Lihat gambar, otak kanan adalah otak percepatan. Right?. Otak kanan menunjukkan keberanian, kekreatifitasan dan lain lain yang mendukung adanya percepatan tindakan. Lalu bagaimana percepatan rezeki dengan otak kanan? Rasanya terlalu panjang jika ditulis disini, alias baca aja dibukunya yah :P Kemudian, apakah indonesia membutuhkan percepatan pertumbuhan ekonomi???. Ah saya jadi teringat sms dari teman saya, Perekonomian suatu negara bukan cuma dilihat dari pndaptan pnduduknya .. Tapi juga nasib para hantunya .. BANDINGKAN !! Drakula(Eropa) mmakai jas mewah, rmbut rapi, brpenddikan & tinggal d kastil megah . Vampir(Cina) mmakai baju adat bngsawan Cina, kalung & giok, tinggal dikuil/istana . nahh~~ KUNTILANAK (Indonesia) cuma pake daster putih oblong , lingkaran mata hitam tanda krang tidur & muka pucat krna ga makan, rmbut pnjang ga terurus, tingal d gudang2 tua/ppohonan/lorong2 gelap … BETAPA MISKINNYa NEGARA KITA SAMPAI2 PARA HANTU PUN BEGITU MISKIN NASIBNYa ! Hahha…,Yang benar aja¤! Makanya indonesia butuh percepatan, Right?. :P hehehe Terakhir, Malcolm Gladwell dalam bukunya Tipping Point memberikan inspirasi berarti tentang sebuah fenomena keajaiban ketika ide, perilaku, pesan dan produk menyebar seperti wabah penyakit menular. Harapan saya , mudah mudahan semangat Right? mencapai Tipping Pointnya melebihi demam ala  Syahrini, sebab negeri ini sedang tertinggal jauh sehingga membutuhkan percepatan menuju Indonesia yang sejahtera. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline