Menikmati kuliner Indonesia tak akan habis membahas cita rasa yang unik dan menarik. Namun tak semua kuliner Indonesia saat ini dikenal, jika tak diperkenalkan bisa jadi kuliner Indonesia hilang. Kali ini Bassura City menggelar acara Talkshow Jelajah Kuliner Indonesia. Bekerjasama dengan Jakarta Food Adventure dan Jalan Sutra, serta mengundang blogger KPK Kompasiana.
Di Atrium Mal Bassura City pukul 13 acara talkshow dimulai dipandun MC dari Jakarta Food Adventure. Membahas tentang keunikan kuliner Indonesia dan pengemasan sehingga dipekenalkan ke luar negeri. Dari rasa yang enak, tampilan menjadi penting jika ingin bersaing di luar negeri.
Dari penjelasan dari Mba Lidia Tanod dan mas Harry Nazarudin (Jalan Sutra) tentang keunikan Jamur Kulat Pelawan di daerah Bangka seharga 1, 5 juta. Jamur yang tumbuh di hutan secara liar, perlu hujan dan petir untuk tumbuh, Sehingga dalam satu tahun hanya dua kali musim panen. Disajikan hanya sebagai hidangan rumahan, sehingga tidak mudah ditemukan.
Selain itu ada Jakarta Food Adventure mba Ira Latief yang memberikan pengetahuan menarik tentang cerita kuliner Indonesia. Misalnya kue cubit yang ternyata terinspirasi dari kue Poffertjes asal Belanda. Juga ada Kue Serani khas Portugis yang bias ditemukan di daerah Kampung Tugu. Dengan keunikan kuliner, tinggal mengemaskan dengfan cerita dan penyajian yang menarik. Merek Indonesia seperti JCo dan Kebab Turki Baba Rafi sudah dikenal di luar negeri, tentunya kuliner Indonesia bisa juga dikenal di luar negeri.
Seusai talkshow kami blogger KPK Kompasiana diberi kesempatan mencicipi berbagai kuliner di kantor pemasaran Bassura City dan Prajawangsa City. Ada Kue Lampet, Kue Timpan, Sayur Babanci, Es Pallubutung, Martabak Rendang, Tehtalua, Pisang Udang Dan Ketan Unti.
Diawal dengan mencicipi Sayur Babanci khas Betawi yang kini sudah sulit ditemui. Ada Café Historia di daerah Kota Tua, special disajikan di Bassura City. Dengan rasanya asin dan agak pedas meresap dalam tujuh belas jenis dayuran, namun tetap rasanya pas di lidah. Selanjutnya saya mencicipi Es Pallubutung dengan rasa yang manis sambil menikmati pisang. Es Pallubutung kembaran dengan Es Pisang Hijau, perbedaanya hanya pada tidak adanya kulit berwarna hijau di pisang. Makanan ringan seperti kue Lapet dan Kue Timpan saya saya cicipi, Jajanan pasar yang mudah ditemui, namun ketika disajikan di Bassura City rasanya berbeda.
Sekarang kamio bergeser ke kantor pemasaran Prajawangsa City di dalam Mal Bassura City. Saat awal sampai saya langsung mencicipi martabah rendang miliki mba Ira Latief., dilanjutkan dengan cemilan kue Pisang Udang dan Kue Ketan Unti khas Kampung Tugu yang hanya disajikan di hari perayaan tertentu. Setelah makan-makan, lanjut dengan minuman Teh Talua khas Sumatera Barat/ Minang Campuran teh, gula, telur, dan sedikit perasan jeruk nipis. Saat diniknati rasanya enak, terlebih dinikmati saat hangat.
Teh Talua menutup petulangan kuliner saya di Bassura City. Terima kasih Bassura City atas acara yang menarik. Bassuran City lokasinya ada di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara. Sehingga lokasinya cukup strategis untuk ditemukan. Cocok untuk hunian di bagi pekerja kantoran di Sudirman, Thamrin, dan Kuningan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H