Kesaksian sopir bus sudiro tunggal jaya nyangkut di gunung tunggangan jatiroto. Kejadian bus naas "Sudiro tunggal jaya" yang tersesat di alas gunung tunggangan pada pukul 03.00 pagi menyimpan banyak misteri.
Seperti diceritakan sang sopir, bis sudiro tunggal jaya tersebut berangkat dari ponorogo yg sebelumnya sudah menurunkan penumpangnya. Kemudian pukul 2.00 sopir bersama kenek kembali berangkat menuju baturetno.
Lanjut sang sopir menceritakan bahwa sepanjang jalan jatisrono - jatiroto sampai di jalan puncak tunggangan tersebut terlihat lebar dan halus juga tidak terlihat berbelokan tajam. Sang sopir baru menyadari bahwa dia sedang dipuncak gunung tunggangan saat di tikungan pertama menuju arah Tirtomoyo.
Waktu sebelum tikungan seperti ada orang yang sedang menyebrang jalan, "Astagfirullah di hutan kok ada orang sedang nyebrang jalan tiba-tiba hilang?" kata dia.
Kemudian sopir membangunkan kernetnya dan alangkah kagetnya sopir melihat jalan didepannya adalah jalan yang sempit dan belokan tajam.
Secara nalar mestinya sebelum sampai di gunung tunggangan bus sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan, karena medan yang dilalui adalah jalan yang terjal, curam dan memiliki tikungan tajam.
Banyak masyarakat menaggapi dan mengaitkan kejadian bis yang tersesat di hutan ini dengan dunia mistis diluar logika dan nalar. Sebab mustahil bus yang memiliki body lebar dan panjang ini bisa melewati jalan sempit dan terjal hingga akhirnya dapat sampai di puncak gunung tunggangan.
Bahkan setelah diinvestigasi, tidak terlihat bekas lecet atau kerusakan dibagian depan belakang pada bus tersebut.
Nah, belajar dari kejadian tersebut alangkah baiknya jika kita membaca do'a sebelum melakukan perjalanan atau melakukan sesuatu. Agar perjalanan yang kita lakukan senantiasa mendapat berkah dan diberikan keselamatan oleh sang maha kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H