Pendidikan tidak pernah mengajari siswa menjadi manusia yang memburu uang sebagai tujuan hidupnya atau money oriented. Namun tidak salah, jika sebagian lembaga pendidikan mengajarkan bagaimana cara memperoleh pekerjaan.
Tidak heran jika ini sebagai peluang untuk memperoleh keuntungan, pendapatan atau kekayaan lewat dunia pendidikan. Dengan mengesampingkan esensi makna dan tujuan dari pendidikan. Sebagian orang sampai hati melakukan manipulasi terhadap tujuan pendidikan. Entah dilakukan secara kelompok atau sendiri-sendiri.
Salah satunya dengan mendirikan lembaga tinggi seperti sekolah tinggi, akademi, yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan tertentu. Agar peserta didiknya miliki kemampuan lebih dan siap berkompetisi di dunia kerja.
Istilah yang sedang trend saat ini sekolah vokasi. Sekolah pada jenjang tinggi yang menunjang penguasaan keahlian terapan tertentu.
Oleh karena itu jangan kaget pada periode tertentu, muncul sekolah tinggi yang booming. Pernah booming sekolah tinggi ilmu komputer, kemudian muncul sekolah pariwisata.
Saat jumlah peminat mulai jenuh atau turun. Muncul sekolah perawat, sejalan dengan munculnya rumah sakit baru di kota atau kabupaten. Bagi pemilik modal dan yang jeli melihat peluang, pendidikan dijadikan sarana untuk memperoleh uang.
Pendidikan oleh sebagian pengurus yayasan pendidikan vokasi menjadi alat untuk mencari uang. Menimbun lebih banyak uang di kantong sekelompok orang dengan kedok mengembangkan sumberdaya manusia.
Apapun jenjang pendidikan dari sekolah menengah kejuruan, vokasi, strata satu dan dua. Tujuan pendidikan yang baik, salah satunya adalah sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan, serta meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Tidak salah, karena untuk meningkatkan kesejahteraan.