Lihat ke Halaman Asli

Ko In

TERVERIFIKASI

Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Dibalik Wanginya Parfum, Ada Namanya Bahaya

Diperbarui: 20 Juni 2024   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parfum(foto Pixabay)

Perempuan, mahluk yang selalu ingin tampil menarik, cantik serta menjadi pusat perhatian. Salah satunya lewat paras ayu dengan bermake-up. Perempuan di berbagai belahan dunia memiliki tradisi untuk selalu tampil cantik, setiap saat.


Jika perempuan zaman dulu berusaha tampil menarik dengan berbagai ramuan tradisional. Maka berbeda dengan kecenderungan perempuan saat ini. 

Andai paras atau wajah tergolong biasa saja, tidak sedikit perempuan berperilaku ramah dan tebar pesona. Salah satunya lewat aroma wangi parfum kimiawi yang disemprotkan ke badan atau bajunya.

Perhatian atau pandangan mata dari lawan jenis, menimbulkan sensasi tersendiri bagi eksistensi perempuan. Demikian halnya aroma wangi perempuan bagi hidung laki-laki. Namun dibalik itu tidak sedikit orang yang kurang memahami dan menyadari bahwa produk pewangi. Ternyata ikut menyumbang terjadinya peningkatan efek rumah kaca.

Sejatinya efek rumah kaca bagi bumi, tidak selalu negatif. Salah satunya membuat suhu bumi hangat. Disebabkan oleh panas matahari yang terperangkap oleh berbagai gas, salah satunya karbon dioksida (CO2) di atmosfer bumi. 

Grafis (cnnindonesia.com)

Namun akibat perilaku manusia yang kurang bijak, terhadap alam dan lingkungan dari tahun ketahun. Keseimbangan tidak lagi berjalan sebagaimana adanya. 

Sinar matahari yang diterima bumi dan dipantulkan kembali ke atmosfer. Ternyata tidak sebagaimana yang dirasakan puluhan bahkan ratusan tahun lalu. 

Sebab permukaan bumi semakin langka dengan tanaman seperti tumbuhan atau pohon. Termasuk berkurangnya paparan hutan di muka bumi dimana tumbuhan sebenarnya dapat mengurangi atau merubah panas matahari dengan berbagai gas atau zat yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.

Kegiatan industri, transportasi dan ekploitasi alam secara berlebihan. Menjadikan jumlah CO2 di atmosfer bertambah. Belum lagi sebagian orang gemar mendapatkan sesuatu lewat cara-cara instan. Kurang menghargai proses sebab memahami waktu itu penting bagi kelestarian bumi. 

Pengharum badan dari bahan kimia, salah satu contohnya. Ada yang menyebut parfum. Dimana tidak sedikit perempuan boros menggunakan parfum agar mampu menarik perhatian lawan jenis atau meningkatkan kepercayaan dirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline