Lihat ke Halaman Asli

Ko In

TERVERIFIKASI

Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Adirapoin, Filosofi di Balik Manfaat Aplikasi Adiraku

Diperbarui: 6 Maret 2022   15:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adirapoin di Adiraku dan motor baru (foto:ko in)

Benarkah orang jujur, baik dan menghargai waktu serta komit pada janji sulit ditemui ? Tersingkir oleh pamrih, kebohongan, egois dan sikap cari mudah atau gampang. 


Manakala ada yang nyeletuk, "Tidak menyangka masih ada orang yang bisa menghargai waktu." Datang beberapa menit sebelum waktu yang dijanjikan. Apakah keheranan ini pertanda jika janji begitu mudah diingkari, di era milenial ?

Siapa belum pernah mengalami menunggu tetapi yang ditunggu tidak nongol dan tidak memberi kabar apapun ? Kesal itu wajar. Akhirnya penilaian terjadi terhadap mereka yang ingkar janji.

Apakah ingkar janji atau kebiasaan tidak tepat waktu, menjadi hal yang lumrah ? Tidak merasa bersalah, mencari pembelaan, alasan pembenar dan menyalahkan mereka yang tepat waktu.

Kesal adalah gambaran hati dan pikiran saat itu. Apalagi jika sering mengalami dan sebagian orang menjadikan itu budaya. Pribadi yang kurang tangguh akan ikut arus atau melakukan aksi balasan pada orang lain.

(grafis: Adira)

Nampaknya Adira Finance paham dengan hal ini. Tidak menginginkan ingkar janji menjadi budaya di tengah masyarakat. Tertib, tepat waktu dan berkomitmen bentuk dari kesadaran diri. Bukan karena ingin menerapkan punish sebagai konsekuensi logis, telah ingkar janji. Berupa denda dalam bentuk rupiah.

Bagi yang kesulitan untuk membayar angsuran tepat waktu karena faktor yang tidak terduga memang tidak mudah. Namun biasanya hal itu tidak berlangsung terus menerus. 

Pengalaman terlambat bayar angsuran

Saya pernah memiliki pengalaman, dua atau tiga kali terlambat bayar angsuran karena waktu itu rezeki memang tidak lancar sebagaimana yang diperhitungkan saat awal kredit motor.

Bukan bermaksud tidak peduli dan perhatian pada kewajiban. Bukan juga meremehkan keharusan tepat waktu. Tetapi semata-mata persoalan tersendatnya rezeki ekonomi keluarga. Keterlambatan tersebut tidak beruntun. Namun ada jeda. 

Walau sudah lewat belasan tahun lalu. Rasanya masih seperti kemarin jika teringat pengalaman tidak menyenangkan tersebut. Padahal kami biasa tepat waktu dan ketika terjadi keterlambatan, yang bukan keinginan sendiri. Seolah merasa ditinggalkan, tidak ada teman atau sahabat disaat masa sulit.

(foto:cnnindonesia)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline