Lihat ke Halaman Asli

Ko In

TERVERIFIKASI

Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Belajar dan Tumbuh bersama Risiko Lewat Nabung Saham

Diperbarui: 6 Agustus 2020   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nabung saham (foto:ko in)

Risiko seperti saudara kembar dimana kita berada, dia selalu ada.  Kita sadar dia bisa datang kapan saja. Tetapi, sering kita meremehkannya. Tiba-tiba dia sudah berada di depan kita dengan senyum sinisnya. Membuat kita kalangkabut manakala stabilitas ekonomi keluarga terganggu.

Memanfaatkan produk keuangan itu artinya harus mengenal risiko. Mengenal saudara kembar dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Salah satunya lewat tabungan. Produk keuangan minim risiko dan bunganya tidak besar. Namun saat membuka rekening tetap harus mengerti dan memahami segala bentuk risiko yang mungkin timbul.

Walau dana disimpan di bank dijamin oleh pemerintah lewat LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan, kita tetap dituntut untuk mengerti aturan mainnya. Ingat dana yang dijamin oleh pemerintah maksimal Rp 2 miliar per nasabah per bank.

Aturan lainnya, simpanan tersebut harus tercatat dalam pembukuan bank. Kemudian, tingkat bunga simpanan tidak melebihi tingkat bunga penjaminan. Aturan terakhir, nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank. Dimana-mana namanya anak nakal, memang tidak disuka.

(foto: kontan.co.id)

Menabung itu artinya menyimpan sejumlah dana di lembaga keuangan bank atau non bank, memperoleh jaminan keamanan terhadap dana yang disimpannya. 

Tetapi adakalanya orang bosan dan tidak puas dengan apa yang dimiliki. Sehingga berusaha mencari aktivitas atau tantangan lain dimana tidak jarang mengundang saudara kembarnya bernama risiko.

Mungkin itu sifat manusia yang gemar bermain risiko, nyerempet-nyerempet bahaya. Maka tidak heran jika bapak bangsa kita, Bung Karno pernah mempopulerkan istilah Vivere Pericoloso. Terjemahan bebasnya nyerempet-nyerempet bahaya, kira-kira begitu.

Demikian halnya dalam persoalan menabung di lembaga keuangan bank atau non bank. Menabung menjadi lebih menarik jika pemiliknya ikut aktif dalam mengembangkan uang atau dananya. Daripada hanya diam mengharapkan bunga yan tidak begitu besar.

Merespon keinginan sebagian nasabah yang haus untuk terlibat aktif melipatgandakan nilai tabungannya. Pegadaian mengakomodasi dengan produk tabungan emas. 

(foto: www.idx.co.id)

Seolah tidak ingin kalah,Bursa Efek Indonesia lewat Pasar Modal Indonesia atau Indonesia Stock Exchange (IDX) melakukan hal sama dengan memperkenalkan Yuk Nabung Saham. Dimana nasabah atau investor dapat membeli atau menjual sahamnya, sewaktu-waktu saat jam kantor atau jam perdagangan berlangsung.

Nabung saham, belajar meminimalkan risiko

Yuk Nabung Saham, cara IDX memperkenalkan pasar modal ke masyarakat. Tidak hanya bagi pemodal besar tetapi juga bagi mereka yang memiliki modal cekak. Sekaligus mengakomodasi orang-orang gemar bermain dengan risiko. Mengelola bagaimana meminimalkan risiko supaya tidak mengalami kerugian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline