Lihat ke Halaman Asli

Ko In

TERVERIFIKASI

Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Cerita Rindu dengan Caramel French Toast di Fabio

Diperbarui: 24 Januari 2020   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Caramel French Toast by Fabio (foto:Ko In)

Ribuan air dalam bentuk butiran jatuh. Membasahi apa saja yang ada di sekitarnya, tidak ketinggalan kaca yang memisahkanku dari salah satu ruangan Fabio, Italian Comfort Food dengan halaman depan dari Sleman City Hall. Tempat dimana kita berjanji untuk bertemu, berbicara tentang banyak hal termasuk rindu.

Semoga engkau menemukan tulisan Fabio dengan mudah walau mungkin tetesan air hujan sedikit mengganggu penglihatanmu. Sore itu, sore di bulan Januari hujan memang sering turun di kota yang penuh kenangan akan cinta, Jogjakarta. Aku menunggumu dengan penuh harap.

Hujan semakin deras nampak jelas dari atap pergola, yang atapnya terbuat dari kaca tanpa lekukan. Membuat ku semakin khawatir dengan dirimu, saat melihat butiran-butiran air pecah menimpa atap kaca yang bening.

Hujan deras (foto:ko in)

Hot caramel latte (foto:ko in)

Berkali-kali aku menengok layar smartphone berharap ada pesan darimu. Sampai lupa secangkir minuman panas telah tersaji di depanku beberapa saat yang lalu. Hot caramel latte ku pesan untuk mengusir dinginnya udara sore itu dengan harapan dapat menghangatkan tubuh barang sejenak sebelum dirimu hadir di depan ku.

Jarum dari jam tangan pemberianmu terus bergerak perlahan pasti. Semakin aku sering melihatnya semakin bertambah rasa cemas menghentak-hentak dari dalam dada, sehingga membuat diri ini tidak jenak duduk di kursi yang terbuat dari anyaman tali plastik. Sebenarnya empuk tetapi entah, ada saja alasan yang membuat diri ini untuk sering meninggalkan kursi.

Menunggu di Fabio, Italian Comfort Food (foto:ko in)

Caramel french toast tidak sadar sudah menemani hot caramel latte di meja. Bentuknya sudah tidak lagi nampak indah seperti pada mulanya karena aku berharap saat dirimu sampai di Fabio, SCH aku melihat wajahmu yang menggambarkan kegembiraan karena ada makanan favorit kita.

Caramel french toast selain ada caramel, terbuat dari roti dicampur telur dan susu kemudian di panggang. Yang istimewa dari caramel french toast di Fabio SCH karena ada ice cream di atasnya.

Itu yang membuat kita saling ledek karena kerap ada ice cream yang tidak sengaja menempel di dekat mulut kita. Entah di hidung, pipi atau kumisku. Teringat akan kenangan itu membuat ku tak tahan untuk memotong tumpukan caramel french toast  dengan sendok, yang susunannya sudah tak rapi karena sempat aku abaikan. Karena terbalut oleh rindu akan dirinya.

Caramel French Toast dengan ice cream (foto:ko in)


Sendok demi sendok caramel french toast terus menemani ku sambil melihat air mulai sedikit demi sedikit turun. Seperti melihat redanya kemarahan seseorang. Rasa manis yang menggoda dari rasa ice cream membuatku tidak berhenti untuk menggerakkan sendok di atas lepek lebar, seperti sekop mencari sesuatu yang tertimbun. Mencari manisnya ice cream vanila untuk dicampur dengan caramel french toast.

Tanpa sadar tinggal tiga potong caramel french toast tersisa di lepek yang menjadi kelihatan lebar dari sebelumnya saat masih ada tumpukan roti kesukaan. Dan tanpa sadar hujan sudah reda meninggalkan beberapa genangan air di jalan, trotoar dan halaman Sleman City Hall.

Tiga potong roti (foto:ko in)

Tiba-tiba diri dikejutkan oleh sebuah tepukan. Bukan kilat, petir atau suara guntur. Saat kutengok kebelakang terlihat wajah sedikit muram dengan sebagian rambut yang basah terkena hujan. Melihat tajam ke atas lepek, yang tinggal tersisa tiga potong roti caramel french toast dan "genangan" kecil ice cream di atas lepek.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline