Lihat ke Halaman Asli

Ko In

TERVERIFIKASI

Berikan senyum pada dunia krn tak sedikit yg berat beban hidupnya

Kangen Lodeh, Cak?

Diperbarui: 25 Mei 2019   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lodeh dan mendoan (foto:ko in)

Makan bersama itu aktivitas yang tidak hanya mengenyangkan perut tetapi juga mampu membangun relasi yang dalam antar pelakunya. Sehingga terjalin keakraban yang kualitatif berdasar kepedulian, saling menghargai pengalaman yang telah dijalani.

Berbagi pengalaman hidup dan ilmu bagian sifat baik manusia yang mesti dipelihara. Ditularkan kepada siapa saja agar semangat berbagi menjadi warna kehidupan sehingga bermanfaat bagi orang lain. Sebab sejatinya orang hidup itu berarti atau bermakna bila mampu berbagi dalam keterbatasan atau kekurangannya.

Sebagian Kompasianers Jogja (Kjog),di dalah satu akhir pekan di bulan kelima 2019 menggelar acara buka  bersama di Depot Jawa Timur, Sleman City Hall, Yogyakarta. Sambil mendengarkan pengalaman Monyoku admin instagram @fyijogja, tentang bagaimana mengelola medsos yang memberi pengaruh bagi banyak orang di dunia maya dan nyata.

Si pemalu ? (foto: ko in)

Laki-laki kurus ini mengawalinya dengan malu-malu yang membuat sebagian Kjogs tertawa dan menghangatkan suasana di Depot Jawa Timur, khususnya di lantai dua. Ruangannya cukup lebar. Cocok untuk acara meeting kantor atau diskusi ringan seperti sore itu.

Lantai 2 Depot Jawa Timur (foto:ko in)

Menurut pengalaman Monyoku, hal penting dalam bermedsos khususnya Instagram jeli memperhatikan follower, view dan hastag. Pria yang gemar memakai kacamata bulat melihat ada beberapa karakteristik follower dan hal itu harus dicermati perilakunya.

Monyoku di hp (foto:ko in)

Ada yang suka follow akun dan memberi like. Atau sebaliknya jarang memberi like atau follow back tetapi sering meminta pemilik akun lain untuk memfollow dirinya. Dalam kesempatan itu, Monyoku membagi beberapa tips dan trik cara meningkatkan jumlah follower.

Acara seru tersebut, semakin seru manakala saat berbuka puasa tiba. Soto Lamongan, sayur lodeh gurih dan ayam kremes menjadi pengisi perut yang sudah kosong. Buka puasa terasa manis dengan es buah dan sirup dingin. Tidak lupa kolak ketela. Menambah kenangan manis tentang hari ini di akhir pekan.

Soto Lamongan (foto:ko in)

Soto Lamongan tanpa nasi cukup membuat kenyang perut karena bihunnya yang cukup banyak. Apalagi saat disantap dalam kondisi hangat. Tambah kecap dan sambal. Ehm...., uritan daging ayamnya pun cukup besar.

Satu mangkok soto Lamongan sudah habis. Namun lidah ini masih ingin mencicipi menu lainnya, yang cukup mengundang selera. Sayur lodeh dan tempe mendoan. Jangan lupa kecap dan sambal. Tak terasa tempe mendoan ketiga sudah menyusul ke mulut.

Suasana yang tadi cukup ramai dengan celotehan Kjog, menjadi sedikit hening karena Kjog sibuk dengan makanan yang ada di depannya. Saat Lihana, salah satu pengelola dari Depot Jawa Timur menanyakan bagaimana rasa masakannya.

Lodeh dan mendoan (foto:ko in)

Lidah saya kelu seolah sulit untuk menjawabnya. Masalahnya dalam pikiran ini berputar-putar pikiran bagaimana bisa membawa pulang sayur lodeh yang begitu gurih, buat makanan sahur. Sehingga kata yang keluar pertama kali dari mulut saya, "Sayangnya......, perut ini sudah kekenyangan. Padahal pingin nambah lodehnya."
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline