Makna dari sebuah pekerjaan itu terbentuk dari perspektif tiap individu - sebuah penelitian dari Daniel Goleman menunjukkan bahwa pandangan tentang makna pekerjaan sangat subjektif, dengan sekitar 44% pekerjaan yang dianggap bermakna oleh satu individu dianggap tidak bermakna oleh individu lain, dan sebaliknya sekitar 55% pekerjaan yang dianggap tidak bermakna oleh satu individu dianggap bermakna oleh orang lain.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa bermakna atau tidaknya suatu pekerjaan itu tergantung diri kita masing-masing.
Setiap hari, kita melangkah ke dunia kerja dengan tujuan yang seringkali sangat jelas: mendapatkan gaji. Namun, terlepas dari angka-angka yang masuk ke rekening bank, apakah kita benar-benar mengejar sesuatu yang lebih mendalam dalam pekerjaan kita? Apakah pekerjaan hanya tentang mencari mata pencaharian, apakah ada potensi untuk menghadirkan makna yang lebih bermakna dalam setiap langkah yang kita ambil?
Baca Juga: Creative Thinking: Menyempurnakan Kemampuan Critical Thinking
Karir Bermakna Versi Amal Clooney
Amal Clooney, seorang pengacara terkenal, telah menjadi contoh nyata dalam pencarian makna dalam pekerjaan. Meskipun ia memiliki peluang untuk sukses dalam firma hukum ternama di New York dengan gaji yang besar, Amal memutuskan untuk mengabdikan dirinya pada pekerjaan hak asasi manusia.
Keputusannya untuk berfokus pada kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia membawa makna yang mendalam dalam pekerjaannya. Meskipun gaji yang ia terima mungkin tidak sebesar yang bisa ia peroleh dalam firma hukum korporasi, Amal menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam memberikan suara bagi yang tak memiliki suara. Kisahnya mengingatkan kita bahwa pekerjaan yang bermakna adalah kunci untuk memenuhi hasrat dan mencapai tujuan yang lebih besar dalam kehidupan. Ini adalah cerita nyata tentang mencari makna dalam pekerjaan, bukan sekadar gaji.
Pekerjaan Bermakna atau Uang?
Beberapa orang, seperti Amal Clooney, mendedikasikan hidup mereka untuk pekerjaan yang dianggap mereka sebagai panggilan atau tujuan hidup yang lebih besar daripada sekadar mencari profit finansial semata. Mereka memprioritaskan hal-hal seperti kebahagiaan, kepuasan pribadi, dan dampak positif pada dunia sekitar di atas pertimbangan finansial semata.
Data praxis juga membuktikan bahwa ada sebagian individu yang memandang pekerjaan yang bermakna sebagai sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekadar mencari profit atau uang:
Ada beberapa alasan mengapa banyak orang menganggap pekerjaan ini lebih penting daripada uang:
Kesejahteraan Mental dan Emosional
Studi dari Gallup menyoroti keterlibatan dan kesejahteraan karyawan sebagai faktor penting dalam produktivitas dan kebahagiaan kerja. Pekerjaan ini seringkali melibatkan aktivitas atau tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai, minat, dan tujuan pribadi seseorang. Ketika pekerjaan tersebut sejalan dengan nilai-nilai individu, ini menciptakan rasa kohesi dan kepuasan yang mendalam. Ini juga membantu mengurangi stres karena orang merasa bahwa mereka sedang melakukan sesuatu yang mereka cintai.