Mau ambil keputusan yang tepat sasaran? Atau menetapkan tujuan dengan arah yang jelas? Kamu harus menerapkan sebuah metode yang bernama data-driven!
Mulai tahun 2017, ada istilah yang mencuat berbunyi, "Data is a new oil" Hal ini mengartikan data menjadi sumber daya dan komoditas yang sangat berharga seperti halnya minyak. Dalam hal ini, keberhargaan yang dimaksud adalah data mulai dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan-keputusan penting, utamanya bagi perusahaan atau organisasi.
Pengambilan keputusan yang data-driven akan sangat bermanfaat bagi para leader, project manager, supervisor, dan berbagai posisi strategis lainnya. Pengambilan keputusan yang data-driven berarti perusahaan atau organisasi secara konsisten dan berkelanjutan berusaha untuk memperoleh data untuk mengukur prospek ke depan.
Kesadaran perusahaan dan organisasi tentang manfaat data menjadi salah satu faktor mengapa pekerjaan data analyst dan data science mulai mencuat dan menarik perhatian. Berbagai course online juga menjual ilmu untuk memahami dan memproses data menjadi insight..
Data-driven adalah istilah yang menggambarkan metode dan cara kerja sebuah perusahaan atau organisasi yang mendasarkan analisis dan interpretasi data dan menggunakan metrik dalam menjalankan tujuan dan capaiannya. Oleh karena itu, segala bentuk keputusan yang terbentuk akan sangat membutuhkan data sebagai sumber utamanya.
Baca Juga: Jangan Asal Kerja, Maksimalkan Produktif dengan Second Brain!
Manfaat Data-driven untuk Pengambilan Keputusan
Berikut adalah manfaat data-driven untuk pengambilan keputusan:
Data membawa kita pada realitas yang ada
Dalam melakukan bisnis, kita tidak mungkin hanya mengandalkan intuisi untuk mengambil langkah-langkah kecil maupun krusial. Data adalah sesuatu yang didapatkan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan yang data-driven membawa kita pada realitas yang ada dan membuat keputusan lebih rasional.
Secara makro, data-data yang terkumpul dan diolah oleh data analyst atau UX Researcher akan memberikan kita insight tentang demografi konsumen, trend yang sedang laku di pasaran, perilaku konsumen, dan bahkan riset pesaing.
Ketika perusahaan atau organisasi mempersonalisasikan produknya dengan konsumen berdasarkan data, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi top of the mind. Dengan memahami preferensi dan perilaku konsumen, bisnis dapat menyajikan penawaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu sehigga meningkatkan loyalitas dan kepuasan.