Lihat ke Halaman Asli

Jika Informasi ditutupi, Rakyat bisa mati.

Diperbarui: 11 April 2020   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyebaran Covid-19 semakin meningkat. Khsusunya di daerah Kabupaten Tangerang. Hal ini bukan lagi menjadi masalah sepele. Sudah sangat serius.

Saat ini Kabupaten Tangerang berada dalam zona merah Covid-19. Itu artinya sangat membahayakan masyarakat. Butuh perhatian ekstra.

Hingga hari ini, data yang dipublikasikan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, tercatat 290 ODP, 75 PDP, dan 18 terkonfirmasi positif. Jumlah yang tidak sedikit.

Polemik yang terjadi, bukan saja menyoal Pemerintah Daerah pelit anggaran dalam menangani virus mematikan ini. 

Tetapi juga, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang saat ini tidak transparan atas informasi mengenai musibah corona. Simpang siur. Tidak satu suara. Misalnya, dibeberapa media, pemerintah menyiapkan lahan khusus untuk jenazah korban virus corona. 

Di Desa Buniayu Sukamulya. Bahkan suudah ada satu Jenazah PDP Covid-19 yang sudah dimakamkan di sana.

Tapi, pada media lain Pemerintah Kabupaten Tangerang mengatakan lahan khusus yang disiapkan bukan di TPU Buniayu, melainkan tempat yang ‘dirahasiakan’.

Yang menjadi pertanyaan besar: Kenapa harus dirahasikan ? Sedangkan masyarakat berhak mendapat informasi yang valid dan benar.

Jika saja Tempat Pemakaman Umum yang ada di Buniayu dijadikan lahan khusus, masyarakat banyak yang bertanya: Seberapa besar masyarakat sekitar terkena dampak? Seberapa ketat prosedur pemakaman ?

Masyarakat berhak mendapat informasi, Agar bisa mengantisipasi virus ini lebih waspada lagi. Jika daerahnya dijadikan lahan khusus untuk pemakaman jenazah Covid-19.

Pemkab harus terbuka terkait informasi apapun, khusunya musibah corona ini. Jangan sampai karena informasi yang ditutupi malah menambah parah keadaan. Sebab Keterbukaan informasi menjamin hidup yang lebih Baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline