Lihat ke Halaman Asli

Caliks_Amuntoda

Setiap detik adalah belajar

Hanya Debulah Aku

Diperbarui: 26 Februari 2020   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image geulgram.com

Aku hanya setitik air pada timba
Aku hanya seberkas debu di kaki-Mu
Hanya tiupan nafasmu aku ada

Aku berusaha melawan-Mu
berusaha setara dengan-Mu
Itulah aku yang lupa

Lupa untuk berkata terimakasih
Lupa untuk mengucap syukur
Lupa akan siapa aku
Lupa akan yang Maha kuasa
 
Saat abu menyesap di dahiku
Sadar kadang datang terlambat
Penyesalan selalu kemudian
Tapi Pertobatan selalu memberi jalan
Tangan yang terentang
Selamanya menunggu untuk di dekap
Sampai abu menjadi debu
Aku tetap hanyalah debu di alas kaki-Mu

Wangatoa, 26 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline