رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ وَقَالَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَا كُمْ ثُمَّ ذَكَرَالرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
(رواه مسلم)
Artinya :
Nabi SAW bersabda: “wahai manusia! Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Ia memerintahkan pada orang-orang yang beriman apa yang di perintahkan pada para utusan.”Kemudian baca ayat “Wahai para utusan, makanlah dari yang baik dan beramallah yang baik, karena sesungguhnya kami mengetehui apa yang kalian kerjakan.” Baca ayat lagi “makanlah sesuatu yang baik dari apa yang kami rezekikan padamu.” Kemudian nabi menuturkan ada seorang laki-laki yang bepergian jauh,rambutnya acak-acakan dan kotor. Dia menengadahkan kedua tangannya ke atas seraya berdoa: ‘wahai tuhanku, wahai tuhanku’ sedang yang di makan dan yang di minum serta yang di pakai adalah berasal dari yang haram, mana mungkin doanya diterima.” (H.R. Muslim).
Di dalam ajaran agama islam, tidak hanya melarang atau mengharamkan gizi yang tidak baik bagi kesehatan tubuh bahkan yang membahayakan kesehatan tubuh seperti : bangkai, darah dan daging babi. Akan tetapi islam juga menganjurkan agar memilih makanan yang bergizi yang sangat menyehatkan tubuh seperti: madu, susu, kurma dan lain-lain. Islam sangat memperhatikan tentang makanan karena makanan yang mengandung gizi bagus akan memperoleh kualitas kesehatan yang baik, karena kesehatan yang baik akan berpengaruh terhadap kulaitas akal dan rohani.
Dua poin terpenting yang menjadi acuan bagi umat islam di dalam memilih makanan ialah halal dan thoyyib. Thoyyib disini berarti baik. Dari komposisi atau bahannya baik untuk kesehatan dan tidak membahayakannya. Dan juga tolak ukur thoyyib disini meski bahannya baik akan tetapi efek setelah mengkonsumsinya juga harus baik tidak berbahaya bagi kesehatan seperti halnya sate kambing. Pada dasarnya komposisi sate kambing baik untuk kesehatan dan juga halal, akan tetapi berubah tidak baik bahkan berbahaya bagi kesehatan orang yang mempunyai penyakit darah tinggi. Berarti sesuatu halal dan baik belum tentu bagus menurut ilmu medis dan juga sebaliknya sesuatu yang baik menurut ilmu medis belum tentu halal untuk dimakan. Islam begitu menjaga terhadap sesuatu yang sepele seperti makanan karena makanan adalah inti dari semuanya. Jika makanan yang dikonsumsi halal dan baik maka akan menghasilkan kualitas akal dan rohani yang baik dan sebaliknya jika yang dikonsumsi tidak halal dan juga tidak baik maka akan berdampak pada kualitas akal dan rohaninya yang tidak baik pula.
Meski makanan tersebut halal dan thoyyib akan tetapi dalam mengkonsumsinya haruslah dengan cara yang baik. Islam juga mengajarkan bagaimana mengkonsumsinya, mulai dari cara menkonsumsinya bahkan hingga kenyangpun.
Beberapa aturan di dalam islam jika hendak mengkonsumsi sesuatu yaitu:
- Hendaklah untuk mengkonsumsinya dengan menggunakan tangan kanan jangan menggunakan tangan kiri karena syetan makan dan minum menggunakan tangan kiri.
- Posisi saat mengkonsumsinya harus dengan posisi duduk yang sopan jangan dengan posisi berdiri.
- Alangkah baiknya berhenti sebelum kenyang