Ojek online merupakan kendaraan umum roda dua yang tidak berplat kuning ( termasuk untuk kendaraan mobil ) dan menggunakan atribut helm, jaket, telepon genggam ( hp ) serta kelengkapan lain yang ditetapkan masing-masing perusahan applikasi.
Bagi warga Jabodetabek kendaraan ini telah banyak digunakan baik untuk mengangkut penumpang, namun demikian ada juga perusahan applikasi menerapkan jasa tambahan sehingga konsumen merasa terbantu atas layanan tersebut contohnya mengantar barang, jasa membeli makanan, jasa bersih bersih dan lain sebagainya.
Beberapa tahun belakangan selanjutnya menjamur pula di berbagai daerah kota besar di Indonesia seperti di Bandung. Bogor, Palembang, Medan, Bali dan kota lainnya
Perusahaan applikasi ojek online dari sejak awal kemunculannya pada tahun 2010 dipelopori oleh Gojek, seiring dengan peminat penggunannya yang terus meningkat setiap tahun maka banyak bermunculan perusahaan seperti ini diantaranya Grab motor, Uber motor, Blue Jek, Jeger Taksi, Bang Jek, Tekno Jek dan lainnya.
Sampai saat ini belum ada data statistik yang secara rinci yang menggambarkan jumlah pengemudi ojek maupun ojek online secara keseluruhan maupun berdasarkan perusahaan applikasi dari tahun berdiri sampai sekarang.
Pengemudinya sangat beragam
Dilihat berdasarkan jenis kelamin mereka umumnya terdiri dari laki-laki dan wanita. Kalau didasarkan umur maka usia produktif ( 17 -- 45 ) lebih dominan dibanding usia sepuh atau tidak produktif ( 60 -- 65 ) .
Disamping pengemudi yang berprofesi penuh ( full time ) banyak pula Pengemudi yang sifatnya untuk cari tambahan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari ( part time) yakni satpam, guru, pedagang , buruh pabrik, mahasiswa pegawai swasta maupun pegawai negeri. Dan yang terakhir berdasarkan kendaraan umumnya banyak menggunakan motor matic dibanding motor bebek apalagi motor sport.
Suka duka pengemudi ojek online
Memang pengemudi ojek online lebih banyak dukanya dibanding sukanya.