Lihat ke Halaman Asli

Teman Baik

Diperbarui: 3 Desember 2023   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. sumber ilustrasi: wawasan proklamator

Pada suatu hari, hiduplah anak perempuan bernama Adel, ia berparas cantik bak Ibu kandungnya. Masa kecil Adel dipenuhi oleh hal-hal yang penuh dengan kegembiraan. Disisi lain, hiduplah seorang anak laki-laki yang bernama Bayu. Bayu merupakan anak tunggal yang tinggal diseberang rumah Adel, tak heran jika Bayu berteman dengan Adel. Tapi sayang, Bayu masih takut dalam hal pertemanan, tetapi Adel meyakinkan Bayu untuk berteman dengannya.

Adel dan Bayu hidupnya sangat berbeda, orang tua Bayu terkenal akan kerasnya menasehati anaknya, tak heran jika Bayu mudah bersedih dan tidak bisa bersosialisasi dengan anak yang lain. Suatu hari, Adel berniat bertanya kepada Bayu saat pulang sekolah. Adel yang sudah bilang kepada Bayu untuk menanyakan sesuatu duduk sejenak untuk mengobrol.

”Bayu, kamu kok tidak pernah ke rumah aku lagi sih?” tanyanya yang sambil mengerucutkan bibir.

”Maaf ya Del. Kata Mamah aku tidak boleh main lama-lama sama kamu, aku disuruh belajar terus sama Mamah aku, kalau aku tidak belajar nanti aku dimarahin sama Papah.” jawabnya yang sambil bersedih.

Melihat dari jawaban Bayu, Adel pun turut bersedih atas apa yang dialami oleh Bayu selama ini, Adel memang sudah punya rencana agar orang tua Bayu ’melepaskan’ Bayu layaknya anak seusianya. Adel pun mengepuk-epuk punggung Bayu dan berkata,

”Oh iya, tidak apa-apa. Maaf ya Bayu kalau aku terkesan memaksa mengajak kamu ke rumah aku terus.” katanya yang sambil menepuk jidatnya sendiri. Sontak Bayu pun langsung berdiri dari posisinya dan berkata,

”Kamu ini ngomong apa sih Del? aku malah seneng tahu kalau kamu mengajak aku ke rumah kamu buat main PS bareng, mana ada kamu memaksa aku buat ke rumah kamu. Aku malah ingin main PS terus di rumah kamu, aku juga mau kayak anak lainnya yang nggak selalu dipantau sama orang tuanya.”

Melihat Bayu yang jujur, Adel terkesima dengan jawaban Bayu. Sudah belasan tahun berteman dengan Bayu ia berkata dengan jujur sesuai apa dengan hatinya. Ia ingin bebas layaknya anak seusianya, sesuai dengan apa yang diingin kan oleh Adel. Mereka berdua sama-sama ingin ”membebaskan” dan ”bebas”. Karena sudah cukup senang dengan jawaban Bayu, Adel mengajak Bayu pulang

”Terima kasih ya Bayu atas jawaban kamu, aku kira kamu tidak mau lagi main di rumah aku. Ternyata ada sebab dan akibatnya kamu tidak datang. ” kata Adel sambil senang dan mengajak Bayu pulang bersama agar nanti ia tidak dimarahi oleh orang tuanya. Mereka pun sampai di rumah masing-masing dengan selamat. Bayu yang agak gugup memasuki rumahnya, ia pun memberanikan diri.

”Mah, aku pulang.” itulah kata pertama yang diucapkan oleh Bayu saat sampai. Mamahnya pun langsung menyambut Bayu yang baru pulang dan mengatakan,

”Selamat datang kembali, anakku. Kok tumben telat pulangnya? tanyanya. Bayu menjawab,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline